Keadaan di Pelabuhan Merak beberpa hari terakhir saat cuaca ekstrem. / youtube @selatsunda766hi
AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Belum lama ini public dikejutkan dengan terceburnya angkutan Over Dimension dan Over Loading (ODOL) yang tercebur ke laut saat melakukan penyeberangan di tengah kondisi cuaca ekstrem di Pelabuhan Merak. Kondisi ini tentunya membuat kekhawatiran banyak pihak terlebih cuaca ekstrem masih diprediksi terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Terkait dengan angkutan ODOL, PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero) menegaskan untuk menolak memberikan layanan penyeberangan terhadap
kendaraan yang tidak sesuai ketentuan atau terindikasi ODOL. Hal ini dtegaskan di
tengah layanan angkutan Natal dan tahun baru saat ini yang terkendala cuaca
ekstrem.
Seperti halnya yang disampaikan oleh Direktur Utama PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi bahwa ASDP akan mengetatkan kendaraan
yang tidak sesuai ketentuan atau membawa muatan berlebih untuk melakukan
penyeberangan.
"Kendaraan dengan muatan berlebih apalagi sampai
terindikasi ODOL sangat membahayakan keselamatan pelayaran. Kami pastikan
bersama petugas ootoritas pelabuhan dan aparat terkait di lapangan akan tidak
melayani kendaraan ODOL untuk menyeberang. Apalagi saat ini kondisi cuaca di
sejumlah lintas penyeberangan cukup ekstrim yang berdampak pada pergerakan
kapal saat proses sandar ataupun berlayar," tutur Ira dalam keterangannya,
Jumat (30/12/2022).
"Kami meminta dengan sangat agar para pengusaha/pemilik
barang dapat bekerja sama, mematuhi aturan untuk tidak membawa muatan yang
tidak sesuai ketentuan sehingga dapat membahayakan keselamatan banyak pihak,
terutama para pengemudi kendaraan itu sendiri," lanjutnya.
Lebih jauh Ira menjelaskan manajemen ASDP akan meningkatkan
kerja sama dengan aparat dan stakeholder terkait dalam pengetatan kendaraan
bermuatan lebih bahkan ODOL agar tidak dapat masuk ke kapal, khususnya di
periode layanan Nataru ini yang berlangsung di tengah cuaca ekstrim.
ASDP meminta seluruh pengguna jasa kapal ferry khususnya
lintasan tersibuk, Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk agar tetap
berhati-hati saat melakukan penyeberangan, mewaspadai cuaca buruk, dan pastikan
kondisi stamina dan kendaraan agar tetap sehat dan prima.
ASDP terus melakukan koordinasi dengan Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang telah memprediksikan bahwa musim
penghujan akan memasuki masa puncaknya pada periode Desember 2022 hingga
Januari 2023. Mengingat BMKG juga mengimbau seluruh masyarakat termasuk
pihak-pihak terkait untuk selalu memonitor dan mewaspadai kondisi cuaca saat
musim penghujan ini.
Pasalnya, di bulan Desember ini curah hujan umumnya
mengalami peningkatan, yang berdampak terjadinya gelombang tinggi dan angin
kencang di sejumlah lintasan penyeberangan.
"ASDP bersama dengan stakeholder lainnya melakukan
koordinasi intensif khususnya dengan BMKG, kepolisian/TNI, dan otoritas
pelabuhan saat setiap kali sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar
perjalanannya aman dan lancar sampai tujuan," katanya.
Menurut Ira, ASDP selaku operator pelabuhan akan
berkoordinasi secara intensif dengan regulator di wilayah pelabuhan
penyeberangan atau Otoritas Pelabuhan yang melakukan pengawasan, pengaturan dan
pengendalian penyeberangan yakni BPTD yang bertugas mengatur jadwal operasi
kapal hingga mengeluarkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Koordinasi intensif juga dilakukan dengan KSOP/Syahbandar yang berperan penting melaksanakan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran yang mencakup pelaksanaan, pengawasan dan penegakan hukum di bidang angkutan di perairan, kepelabuhanan, dan perlindungan lingkungan maritim di pelabuhan.
Sedangkan ASDP sendiri berperan sebagai pengelola pelabuhan yang menyediakan
sarana dan prasarana serta memastikan fasilitas berfungsi dengan baik.
Selanjutnya, manajemen ASDP juga telah menyiapkan sejumlah
skenario dalam mengantisipasi cuaca ekstrim demi mendukung layanan prima kepada
pengguna jasa.
"Kami telah memastikan kelengkapan alat-alat
keselamatan sesuai dengan SOP pelayanan yang berhubungan dengan aspek
keselamatan diantaranya sekoci, inflatable liferaft (rakit penolong), apar dan
hidran, serta life jacket yang harus tersedia di kapal, dalam kondisi baik, dan
siap digunakan dalam situasi darurat," tuturnya.
Jumlah Kapal dan Realisasi Angkutan
Berdasarkan data Posko Merak selama 24 jam (periode 29
Desember 2022 pukul 08.00 WIB hingga 30 Desember 2022 pukul 08.00 WIB) atau
H+4, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 29 unit kapal. Adapun
realisasi total penumpang mencapai 44.061 orang atau naik 57 persen
dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 28.150 orang.
Total seluruh kendaraan tercatat 10.592 unit yang telah
menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H+4 atau naik 37 persen dibandingkan
realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 7.743 unit.
Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Jawa ke
Sumatera mulai dari H-8 hingga H+3 tercatat 519.715 orang atau naik 29%
dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 404.024 orang. Untuk
total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 115.632 unit atau naik 17%
persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 98.541 unit.
Sebaliknya, data Posko Bakauheni pada H+4 (24 jam) tercatat
jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 29 unit kapal. Adapun realisasi total
penumpang mencapai 31.288 orang atau naik 62% persen dibandingkan realisasi
periode yang sama tahun lalu sebanyak 19.269 orang.
Total seluruh kendaraan tercatat 7.470 unit yang telah
menyeberang dari Sumatera ke Jawa pada H+4 atau naik 29% persen dibandingkan
realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 5.801 unit.
Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Sumatera ke
Jawa mulai dari H-8 hingga H+4 tercatat 438.252 orang atau naik 42%
dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 307.600 orang. Dan
untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 101 701 unit atau naik 20
persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 83.969 unit.
Berdasarkan data Posko Pelabuhan Ketapang Banyuwangi selama
24 jam (periode 29 Desember 2022 pukul 08.00 WIB hingga 230 Desember 2022 pukul
08.00 WIB) atau hari H+4, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 32
unit kapal.
Adapun realisasi total penumpang mencapai 26.714 orang atau
naik 90% persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak
14.084 orang. Total seluruh kendaraan tercatat 5.967 unit yang telah
menyeberang dari Ketapang menuju Gilimanuk pada hari H+4 atau naik 50% persen
dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 3.971 unit.
Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Ketapang ke
Gilimanuk mulai dari H-8 hingga hari H+4 tercatat 319.991 orang atau naik 83%
dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 174.476 orang. Dan
untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 74.835 unit atau naik 51%
persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 45.597 unit.
Selanjutnya, data Posko Gilimanuk pada H+4 selama 24 jam
tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 32 unit kapal. Adapun realisasi
total penumpang mencapai 28.415 orang atau naik 138% persen dibandingkan
realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 11.956 orang.
Total seluruh kendaraan tercatat 7.192 unit yang telah
menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang pada H+4 atau naik 80% persen dibandingkan
realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 3.989 unit.
Sedangkan total penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk ke
Ketapang mulai dari H-8 hingga H+4 tercatat 289.654 orang atau naik 74%
dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 166.224 orang. Dan
untuk total kendaraan yang telah menyeberang tercatat 71.905 unit atau naik 46%
persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 49.337 unit.