Ki-Ka : Director AXA Financial Indonesia Arta Magdalena, President
Director AXA Financial Indonesia Niharika Yadav, Director AXA Financial
Indonesia Cicilia Nina, saat bincang-bincang akhir tahun bersama awak media.
AKURATNEWS.ID,
JAKARTA – Dalam laporan kinerjanya di tahun 2021, AXA Financial Indonesia terus
menunjukkan neraca yang kuat dengan membukukan total aset sebesar Rp6,45
triliun dan mempertahankan posisi RBC sebesar 406% di bisnis asuransi jiwa
konvensional dan 9.431% di unit usaha syariah, di atas persyaratan rasio
solvabilitas minimum OJK sebesar 120 %.
Pada tahun 2021, perseroan juga menunjukkan total pendapatan
yang stabil dengan premi sebesar Rp 1,32 triliun. Hasil positif ini diakui atas
dorongan oleh pembaruan dan persistensi kebijakan pelanggan yang kuat, hingga berhasil
membukukan laba bersih korporasi setelah pajak sebesar Rp 125,9 miliar.
AXA mengungkap, Kinerja Keuangan yang solid didorong oleh
pembaharuan dan persistensi kebijakan nasabah yang kuat, didukung oleh
keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko dan efisiensi biaya.
“Pada tahun 2021, AXA Financial Indonesia telah membayar
total klaim sebesar Rp450 miliar termasuk Rp167,5 miliar terkait COVID-19
sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan perlindungan kepada nasabah,
terutama di tengah pandemi. Ini menunjukkan 30% dari klaim kami dibayarkan
untuk pengajuan klaim COVID-19. Di tahun 2021, kami menyadari bahwa Indonesia
dilanda pandemi gelombang ke-2 dan kami menunjukkan komitmen kami untuk selalu
menjadi mitra pelanggan kapan saja,” dalam laporannya.
Menghadapi isu resesi dunia di tahun 2023, President
Director AXA Financial Indonesia Niharika Yadav, mengatakan dalam menghadapi
isu resesi, AXA Financial Indonesia telah melakukan beragam hal dalam rangka
inovasi produk, khususnya terkait keterjangkauan di masa depan, yang mana
memiliki asuransi menjadi keharusan dan tentunya akan meningkatkan kepemilikan
asuransi di masyarakat.
“Kami meluncurkan tentang produk Flagship Standaloane Health. Kami meluncurkan rencana yang lebih
terjangkau untuk masyarakat Indonesia dengan produk jauh lebih murah dan
terjangkau dan masih memungkinkan pelanggan kami untuk dilindungi saat ini,”
ungkapnya di sela-sela bincang-bincang akhir tahun bersama media, Kamis, 15
Desember 2022.
“Begitu juga ke depan, kami berpikir untuk memberikan
perlindungan dengan harga terjangkau sesuai jenisnya. Saya pikir, bagi kami adalah
menanamkan banyak perlindungan dengan harga terjangkau dengan lengkap cakupan dari
semua perlindungan,” lanjutnya.
Menyambung penjelasan Niharika, Director AXA Financial
Indonesia Cicilia Nina, memaparkan sebelum kondisi orang sibuk tentang isu resesi,
AXA Financial Indonesia telah mengeluarkan
produk yang bisa di handle masyarakat banyak.
“Kita selama ini fokus di kesehatan kesehatan kita sudah
luar biasa tetapi kita memberikan coverage
yang satu kamar sendiri. Nah Ternyata banyak permintaannya di market. Pingin
dong yang kayak gitu. Tetapi memang produk itu jika satu kamar sendiri harganya
lebih tinggi, sehingga kita mengeluarkan program, di mana satu kamar bisa
berdua atau atau satu kamar berempat,” katanya.
“Ternyata laris laris manis, anak-anak milenial itu kebeli,”
tambahnya.
Lebih lanjut, Cecilia menjelaskan, di sisi yang lain juga
orang harus memikirkan tentang critical
earnest di mana kesehatan itu menggantikan kwitansi yang hilang, yang harus
dibayar di rumah sakit untuk itu critical
earnest memberikan benefit langsung.
Namun memang critical
earnest itu memang lebih mahal, dan bagaimana supaya masyarakat bisa membeli
critical earnest, karena 70% orang sebelum
kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa itu mampir ke rumah sakit dan faktanya
memang critical earnest,” katanya.
Mengutip dari keterangan Niharika, Nina mengungkapkan, baru
saja meluncing produk tersebut, highnya sangat tinggi, mengcover dengan sangat
fleksibel. Mereka-mereka yang dananya memang terbatas, bisa mengambil paket
yang paling basic jadi perlindungan
untuk untuk critical earnest.
“Tetapi orang Indonesia suka bilang begini kalau nggak sakit
rugi dong itu berikan benefit yang yang kalau tidak sakit duitnya balik,”
ungkapnya.
Seperti diketahui, AXA Financial Indonesia meluncurkan AXA
Critical Protector, produk asuransi tradisional stand-alone penyakit kritis
yang memberikan perlindungan maksimal di semua tahapan penyakit kritis (awal,
menengah, dan akhir), dengan premi terjangkau dan fitur yang fleksibel. AXA
Critical Protector juga dilengkapi dengan manfaat jika meninggal dunia untuk
sebab apapun.
“Best-nya produk
ini adalah, ya meninggal sebab apapun tetap dapat. Jadi itu inovasi yang bisa
kita berikan. Konon orang resesi kesulitan dengan cash, kita sudah siapkan duluan,
kita sudah maju duluan dengan berbagai fasility
dan juga agility,” katanya.
Produk AXA Critical Protector memberikan solusi perlindungan
yang mencakup kebutuhan perlindungan pelanggan atas biaya yang dikeluarkan
akibat penyakit kritis. AXA Financial Indonesia juga memahami bahwa
perlindungan penyakit kritis harus komprehensif dan memberikan perlindungan di
semua tahapan mulai dari tahap awal, menengah, dan akhir.
Sebagi informasi, AXA Critical Protector mengcover total 164
kondisi medis yang termasuk dalam kategori penyakit kritis dengan premi
terjangkau mulai dari Rp 250 ribu per bulan, dengan usia masuk mulai dari 31
hari hingga usia 70 tahun, dan masa pertanggungan hingga 99 tahun.
Berbeda dengan produk asuransi penyakit kritis lainnya, AXA
Critical Protector memberikan pilihan manfaat yang fleksibel seperti:
- No Claim Bonus, di mana akan ada pengembalian premi 100% di tahun ke-10 selama tidak ada klaim dan polis masih aktif ; dan
- Penguat Uang Pertanggungan (UP) sebesar 5% setiap tahun sampai dengan jumlah uang pertanggungan maksimum sebesar 150%.