Ilustrasi mainan yang tersebar di pasar tanah air.
AKURATNEWS, JAWA
BARAT – Dunia dihantui dengan ancaman resesi yang terjadi di tahun 2023. Banyak
pakar ekonomi menilai, tahun 2023 merupakan tahun gelap bagi pertumbuhan
perekonomian, tanpa terkecuali Indonesia.
Ada hal menarik di salah satu industry di tanah air,
bagaimana industry ini terlihat tidak begitu dinilai, namun sejatinya industry ini
memiliki konsumen yang tak pernah habis masanya.
Industri mainan menjadi salah satu industry yang terus
tumbuh khususnya di tahun 2022 ini.
Melansir dari data Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
mencatat, ekspor industri mainan sepanjang Januari-September 2022 mencapai 383
juta dolar AS atau tumbuh 29,83 persen dibandingkan periode yang sama pada
tahun sebelumnya yang mencapai 295 juta dolar AS.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka
Kemenperin, Reni Yanita, dalam peresmian ekspansi pabrik PT Mattel Indonesia di
Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/12/2022), mengatakan capaian tersebut membuat
industri mainan menjadi salah satu pendongkrak industri manufaktur.
“Perkembangan industri mainan nasional pun menunjukkan tren
yang meningkat, di mana nilai ekspor pada periode Januari sampai dengan
September 2022 mencapai 383 juta dolar AS atau meningkat 29,83 persen dari
periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 295 juta dolar AS,” ujar
Reni, dilansir dari Antara.
Industri Tangguh
Sementara itu, Produsen mainan Barbie dan Hot Wheels, PT
Mattel Indonesia (PTMI) optimistis kinerja industrinya akan tetap bagus di
tengah ancaman resesi pada tahun 2023. Menurut Vice President dan General
Manager PTMI, Roy Tandean, industri mainan termasuk salah satu industri yang
tangguh.
“Sangat resilient, tahan banting tehadap gejolak ekonomi.
Bahkan selama 2 tahun ada banyak sekali tantangan, Covid-19 di mana-mana,
industri mainan tetap bagus,” ujar Roy.
Walaupun dinilai menjadi industry yang tangguh, langkah
strategis perlu diambil oleh Industri ini. Yang mana Mattel Indonesia tetap
mengambil sejumlah langkah strategis untuk menghadapi ancaman resesi global di
tahun 2023. Salah satunya melakukan transformasi digital, industri 4.0,
termasuk bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.