AKURATNEWS.ID | BALI — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno melaksanakan kunjungan kerja ke kabupaten Jembrana Bali. Disela kunjungan itu, Sandiaga beserta rombongan didampingi Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyempatkan diri kulineran dirumah makan legendaris Ayam Betutu Men Tempeh, yang berlokasi di Kelurahan Gilimanuk, kamis ( 29/12).
Baginya Betutu Men Tempeh adalah salah satu kuliner wajib saat berada di Bali. Sandiaga mengatakan, Men Tempeh juga menu favorit keluarganya jika mengunjungi Jembrana.
Sehingga kedatangannya keJembrana kali ini membangkitkan nostalgia kembali kenangan semasa kecil kerap kali diajak orang tuanya makan Betutu Men Tempeh.
" Saya teringat waktu dulu masih SD dan SMP ketika menyembrang ke Bali bersama orang tua selalu mampir di sini (Men Tempeh) , ” ujar Menteri Sandiaga Uno.
Ia menambahkan rumah makan ini berdiri sejak tahun 1978 . Kuliner ini juga favorit wisatawan , yang masuk Bali lewat jalur darat biasanya akan singgah dulu untuk makan di Gilimanuk.
" Hari ini memasak 100 ayam soldout semua. ini sudah generasi ke dua dan menjadi idola dari wisatawan, jadi luar biasa sekali," ucapnya.
Salah satu keunggulan ayam betutu menurut Menteri kelahiran Pekanbaru itu adalah rasanya yang pedas dengan adonan bumbu Bali. Kendati rasanya pedas, ia mengakui makan betutu makannya jadi banyak karena selalu ingin nambah. Cita rasanya yang pedas itulah yang menjadi keunggulan ayam betutu.
“ Ya meski sangat pedas namun saya pingin nambah terus. Hari ini kami di kuliner, besok rumah tenun dan yang terpenting adalah mekepung di sirkuit all in one,” ungkapnya.
Kehadiran Menparekraf RI ke Bumi Mekepung juga dalam rangka meresmikan sirkuit All In One desa Pengambengan sekaligus meninjau destinasi wisata yang ada di Kabupaten Jembrana.
Sandiaga juga sempat berdiskusi panjang lebar dengan Bupati I Nengah Tamba terkait pengelolaan pariwisata di Bumi Mekepung Jembrana.
Menurutnya dengan dilintasinya Jembrana nanti oleh jalan tol yang menghubungkan antara Denpasar-Jembrana harus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pariwisata Jembrana. Mengingat jarak pangkas Denpasar - Gilimanuk akan dipangkas sehingga memudahkan arus wisatawan berkunjung ke Jembrana.
“Kita bersiap-siap karena Jembrana akan dilintasi jalan tol yang akan menghubungkan Denpasar-Jembrana yang akan rampung pada tahun 2025 mendatang. Jadi kita harus siapkan ekosistem pariwisatanya karena semuanya akan berpindah ke jembrana jadi ini optimisme kita, sehingga ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif harus disiapkan, ”tandasnya. (*)