Presiden Joko Widodo saat mengunjungi korban gempa Cianjur, sekaligus memberikan bantuan stimulan bagi para korban.
AKURATNEWS, CIANJUR
- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara langsung menyerahkan bantuan
stimulan untuk perbaikan rumah warga terdampak gempa bumi. Menurut data
sementara dari BNPB, sedikitnya 53.981 rumah warga di Kabupaten Cianjur rusak
akibat gempa, ada yang rusak berat, sedang, dan ringan.
Pada tahap pertama, bantuan diserahkan kepada sekitar 8.100
keluarga yang rumahnya rusak akibat gempa. Pemerintah akan menambah nilai
bantuan bagi warga berdasarkan tingkat kerusakan rumahnya masing-masing menjadi
Rp60 juta, Rp30 juta, dan Rp15 juta. “Saya sudah memerintahkan ke Kepala BNPB
agar prosedur pencairan bantuan itu disederhanakan, tidak berbelit-belit,” kata
Presiden.
Lebih jauh Presiden menyampaikan, belajar dari pengalaman di
provinsi yang lain, apabila diberikan sekaligus, ada yang tidak jadi rumah. Ada
yang justru jadi sepeda motor. Jadi, uang bantuan bisa diambil oleh warga
secara bertahap, tidak secara sekaligus, agar betul-betul bisa dimanfaatkan
masyarakat 100 persen untuk pembangunan rumahnya.
“Pesan saya agar pembangunannya segera dimulai, rumah-rumah
yang runtuh segera dibersihkan dari puing-puing, batu bata, kayu, atau bahan
bangunan lain yang masih bisa dipakai, agar dipakai lagi. Selain itu, mengingat
negara kita ini berada di garis cincin api yang rawan bencana gempa bumi, saya
ingatkan agar rumah yang dibangun adalah rumah yang tahan gempa,” pesan
Presiden.
Peran Pemerintah
Pemerintah terus berupaya melakukan perbaikan-perbaikan
fasilitas social dan fasilitas umum (fasos-fasum) di Cianjur yang mengalami kerusakan.
Presiden saat mengunjungi SDN Sukamaju 1, yang rusak akibat gempa Cianjur. |
Terkait dengan kerusakan pada fasilitas belajar mengajar, dalam hal ini pemerintah telah melakukan perbaikan infrastruktur, salah satunya pada fasilitas Sekolah Dasar Negeri Sukamaju 1 di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang.
SDN Sukamaju 1 mengalami kerusakan yang cukup parah pasca
terjadinya gempa, yang mana keadaannya hanya berupa puing-puing setelah gempa
bumi Cianjur. Lokasinya di Cugenang, pusat gempa yang menyebabkan kerusakan
rumah, fasilitas pendidikan, hingga fasilitas kesehatan.
“Saya sudah memerintahkan ke Menteri PUPR membangun kembali
sekolah dasar ini. Harus selesai tiga bulan karena anak-anak harus belajar,”
ujar Presiden dilansir dari laman Facebook pribadinya, Jumat 6 Desember 2022.
Lebih jauh Presiden mengungkapkan, bahwa pemerintah dalam
hal ini akan focus dalam hal pembangunan rumah-rumah masyarakat dan fasilitas
umum yang mengalami kerusakan.
“Pemerintah akan fokus pada pembangunan kembali rumah dan
fasilitas-fasilitas umum yang rusak akibat gempa bumi. Untuk rumah dan
fasilitas umum yang berada di zona merah, pemerintah akan merelokasi
bangunan-bangunannya ke tempat yang lebih aman,” pungkas Presiden.