CEO PT. Zeryn Komunika Dewi Ismaya (tengah, terusan cream coklat), yang menggawangi ZComm, saat pembukaan IFCE 2023 di Yasmin Centre Bogor, Selasa (17/1).
AKURATNEWS.ID, BOGOR - Kota Bogor merupakan kota penopang Ibukota Negara, Jakarta. Selain menjadi salah satu pilihan berlibur bagi warga ibukota, Kota Bogor juga sangat menjanjikan dalam menggelar pameran yang bersifat literasi, khususnya bagi siswa-siswa di Bogor dan sekitarnya yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat lebih tinggi.
ZComm Enterprise (ZComm),
sebagai salah satu Event Organizer (EO) di tanah air yang berfokus di ranah
pameran pendidikan khususnya di wilayah Bogor dan Tangerang, membaca potensi
dan kebutuhan warga pendidikan, baik dari kalangan siswa menengah atas dan kalangan
kampus khususnya swasta, melalui wadah Indonesia Favorite Campus Expo (IFCE).
Berdiri sejak tahun 2012,
kini ZComm telah memasuki usia 11 tahun. Meski usia yang belum cukup dewasa,
namun justru masa pandemi Covid-19 membawa ZComm ke kedewasaan. Mengawali tahun
2023, ZComm kembali menggelar IFCE di Kota Bogor dengan menghadirkan
kampus-kampus favorit sekitar Bodetabek.
"Sebenarnya kalau dari
2012 itu event kita banyak. Kami sebelumnya bermain di korporasi seperti
kerjasama dengan asosiasi dan lain sebagainya, salah satunya dengan
INAKA," ujar CEO PT. Zeryn Komunika Dewi Ismaya, yang menggawangi ZComm,
mengawali pembicaraan ranah bisnisnya, beberapa waktu lalu di gelaran IFCE di
Kota Bogor, yang dilaksanakan berakhir hari ini, Kamis (19/1).
"Kita (umur perusahaan)
seumuran dengan event kita. Di tahun 2020 kami mulai melakukan event-event
dengan berbagai resiko. Dari keamanan Satgas Covid dan lain sebagainya,"
lanjutnya.
Pengalaman menggelar event
di masa pandemi bukan sesuatu yang mudah. Namun demikian, support positif
datang dari berbagai kalangan. Kampus, dinas pendidikan, memberikan support
keras agar tidak patah semangat.
"Segala macam sempat saat itu kita mau batalin juga. Tetapi dari pihak kampus support, Dinas Pendidikan pun sedemikian, dengan catatan tidak ada huru-hara. Jadi saat itu sekolah yang sebagai pengunjung, melakukan breafing agar mereka tidak boleh berada di luar. Posisi semuanya ada di dalam gedung. Jadi saat itu dalam gedung penuh dengan anak-anak sekolah," ungkap nya mengingat kala itu.
"Saat itu kita dua
event, di Bogor dan di Tangerang," lanjutnya.
Menjaring Siswa untuk Hadir
Menariknya, konsep yang
diusung oleh ZComm yakni dengan menjaring siswa-siswa menengah atas yang sudah
duduk di kelas akhir.
"Sama, konsep di Bogor
dan di Tangerang. Yakni kita menjaring anak-anak sekolah kelas 12, di mana
mereka yang membutuhkan informasi terkait dengan perguruan tinggi swasta. Jika
hanya Kampus Negeri, mereka sudah tidak perlu lagi membranding. Karena mereka
sudah mengetahui melalui SNMPTN. Untuk pihak swasta mereka harus melakukan
promosi demi menjaring calon mahasiswa," katanya.
Pelajar yang rata-rata dari kelas 12 di Kota Bogor menghadiri IFCE 2023 dengan mendatangi boot kampus yang mengikuti pameran.
"Mereka harus menjelaskan produk-produk terbaik mereka. Kalau tidak ada seperti itu, kampusnya mereka tidak akan ada yang mengenal, yang akan berimbas kepada grade Kampus oleh Dikti," imbuhnya.
Di tahun 2023 ini, sebagai
ajang moment kembali, target yang disampaikan oleh Kampus yang mengikuti ajang
IFCE 2023 melampaui target yang cukup besar.
Saat kampus-kampus
mentargetkan pengunjung pameran, ZComm dengan konsepnya mampu menghadirkan jauh
dari target yang disampaikan.
"Kita menjaring anak
sebanyak-banyaknya sekemampuan kita. Untuk acara biasanya mereka sehari itu
membutuhkan sekitar 300 anak yang masuk ke dalam daftar mereka. Mau seleksinya
gagal ataupun tidak, yang penting daftar dulu 300 anak. Sedangkan di kita itu,
targetnya melebihi dari angka 300, bahkan bisa mencapai 1000 anak," ungkap
Dewi.
"Jumlah yang hadir mencapai 1000 lebih itu di Tahun 2022. Sekarang sudah mencapai 2200/hari untuk 22 sekolah. Pemberlakuan penghentian PPKM itu membuat anak-anak sekolah berempati kehadiran mereka dalam ajang ini. Gurunya senang, sekolahnya senang dan anak-anak senang," lanjutnya.
Dia menyampai, capaian
kunjungan dengan nilai tersebut didasari dari brosur yang disebarkan
masing-masing kampus yang turut dalam IFCE 2023.
"Ini diketahui yang
biasanya pihak kampus menyiapkan brosur branding mereka itu sekitar 100-200-an
per hari, saat ini mencapai 2000 lebih," ungkapnya.
Namun demikian, dirinya juga
tidak menampik, untuk peserta dari Kampus mengalami penyusutan peserta. Selama
ini kampus yang ikut serta dalam ajang IFCE sebanyak 30 kampus, tahun 2023 ini
hanya sekitar 20 kampus saja.
"Namun untuk peserta perguruan tinggi menyusut, karena memang anggaran mereka dibatasi karena waktu Covid, banyak yang tidak mendapat masukan. Sekarang mereka sedang membuka anggaran baru. Peserta dari perguruan tinggi kali ini yang mendaftar sekitar 30 kampus, sekarang hanya sekitar 20 kampus. Jadi sekitar 10 kampus hilang," pungkasnya.
Dirinya juga berharap ke
depan dunia pendidikan di tanah air semakin membaik, khususnya perguruan tinggi
swasta di tanah air, yang diketahui sebagai penopang pendidikan tinggi di tanah
air.