AKURATNEWS.ID | BALI — Bertepatan dengan Saniscara Kliwon Kuningan, Bupati Tabanan, Dr I Komang Gede Sanjaya tetap senantiasa tunjukkan dukungan yang berlangsung secara niskala dengan hadir di tengah-tengah mayarakat dan menghadiri Uleman Pujawali Ring Pura Karang Tuwang yang berlangsung di Banjar Panca Dharma, Pasekan Belodan, Desa Adat Kota Tabanan, hari ini.
Dalam kunjungannya, Bupati Sanjaya mengajak serta Anggota DPR Provinsi, Anggota DPRD Tabanan, Asisten 1 dan 2, Para OPD Terkait di lingkungan Pemkab Tabanan dan nampak hadir juga perwakilan Camat Tabanan, Bendesa Adat Kota Tabanan, Perbekel Dajan Peken, Kelian Adat Banjar Panca Dharma dan Krama adat setempat.
Pujawali yang berlangsung pada hari ini ialah Upacara Pengayatan Ke Segara dan Gunung, di mana Pura Karang Tuwang merupakan pura persimpangan Batukaru dan Pakendungan.
Rentetan acara yang berlangsung diawali dengan upacara di Batukaru dan Pakendungan terlebih dahulu, dan dilanjutkan upacara di Beji, sebelum acara puncak yang berlangsung pada hari ini (14/1) di Pura Karang Tuwang.
Tentunya Bupati Sanjaya sangat mengapresiasi terlaksananya karya ini. Sebab dengan biaya yang relative terjangkau untuk sebuah karya yang besar, banten dan sarana untuk upacara keseluruhannya dibuat oleh masyarakat Desa Adat Kota Tabanan. hal ini tentunya didasari oleh rasa tulus ikhlas dan rasa kebersamaan yang kuat dan terjalin satu sama lain.
“Tentunya saya selaku kepala daerah sangat mengapresiasi kebersamaan yang terjalin di sini, seperti yang selalu saya tekankan, gotong-royong dan kebersamaan adalah kunci untuk pembangunan, di sini masyarakat sudah bagus sekali, bersama-sama membangun karya, bahkan bantennya dibuat sendiri, luar biasa sekali,” ujarnya saat itu.
Pihaknya juga menyatakan, kebersamaan di saat hari raya suci Kuningan ini juga sudah sepatutnya menambah semangat masyarakat dalam membangun, terlebih Bupati telah hadir dan membawa rombongan untuk turut serta mengikuti upacara, serta secara langsung bisa berinteraksi dan menyerap aspirasi masyarakat saat itu.
“Karya yang didasari rasa tulus ikhlas ini sudah pasti menjadi upacara yang satwika, terlebih saat Tri Upa Saksi telah hadir, sudah sangat sesuai dengan sastra agama. Yang pertama dilandasi oleh ketulusan dan semangat gotong-royong, kedua sampun kepuput oleh sang sulinggih dan kaupa saksi oleh murdaning jagat, pemerintah dan jajarannya. Nah ini sudah mewasta, upacara yang satwika, utamaning utama,” imbuhnya lebih lanjut.
Lebih lanjut pihaknya juga menekankan agar masyarakat terus menjaga rasa kompak dan persatuan, sehingga apa yang menjadi harapan bersama dapat dengan segera tercapai. Tak hanya mengikuti upacara, Bupati Sanjaya beserta jajaran juga menyempatkan meninjau lokasi jembatan terdampak bencana (longsor) yang sempat terjadi akibat cuaca buruk beberapa waktu lalu. (*)