Penandatanganan HoA Rencana Penyertaan Modal dan Pengembangan KEK Arun/Dok: Pelindo
AKURATNEWS.ID, BANDA ACEH - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengambil bagian dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. Sebagai wujud komitmen, dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Induk tentang Rencana Penyertaan Modal dan Pengembangan KEK Arun Lhokseumawe pada agenda Peresmian Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Budi Santoso Syarif dan PT Pembangunan Aceh (PEMA) Ali Mulyagusdin yang disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo serta Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir.
Kesepakatan ini merupakan perwujudan sinergi antara BUMN dan BUMD Provinsi Aceh yang bekerjasama dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya untuk memajukan perekonomian daerah.
"RI1 terus mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan pekerjaan di Aceh bisa terus tumbuh. Kami ingin membangun ekosistem menyeluruh untuk industrial estate di sekitar sini. Kami juga membentuk konsorsium untuk membangun KEK Arun yang memiliki luas 2600 hektare menjadi kawasan industri hijau. Dalam konsorsium ini nantinya akan ada PIM, Pertamina, Pelindo, juga BUMD Aceh yakni PEMA. Kami pastikan Aceh jadi sumber energi nasional dan sumber pangan nasional, dengan keberlanjutan perubahan yang menyejahterakan rakyat," ujar Erick Thohir dalam laporannya, Jumat (10/2).
KEK Arun Lhokseumawe dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2017 dan sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Desember 2018, di mana di dalamnya terdiri dari zona pengolahan ekspor, logistik, industri, energi dan pariwisata.
“Saya harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini jadi kawasan industri hijau. Investor sudah mau masuk, harapannya berpengaruh pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh, dan bisa mempengaruhi sebesar 7%, (angka) ini besar. Apapun caranya aset negara sebesar ini jangan sampai idle," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Selaras dengan visi KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan zona hijau, kedepannya kawasan ini akan didukung dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) serta digunakan sebagai pengembangan biomethane, green hydrogen, blue ammonia dan green ammonia.
“Kami berharap dapat berperan serta dalam membantu revitalisasi ekonomi khususnya wilayah Sumatera bagian Utara dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki KEK Arun Lhokseumawe, terutama dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan dan logistik yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan jaringan logistik atau konektivitas antara Pelabuhan dan Kawasan Industri dalam rangka mendukung optimalisasi biaya logistik nasional,” ujar Arif Suhartono.