Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (kemeja putih berkopiah) saat rapat kerja stunting di Wisma Hijau, Cimanggis-Depok, Selasa,(21/2)/akuratnews.id
AKURATNEWS.ID, DEPOK - Tiga orang pejabat penting di Pemerintahan Kota (Pemkot) Depok bicara soal stunting. Mulai dari usaha, upaya dan harapan soal stunting usai rapat internal bersama sejumlah pejabat dinas di Wisma Hijau, Cimanggis Depok, Selasa,(21/2).
Ketiga orang tersebut yaitu, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH), Sekda Kota Depok Supian Suri (SS) dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Depok Dadang Wihana.
Usai gelaran rapat, IBH mengatakan rapat di Wisma Hijau terkait rapat stunting di Depok. "Rapat pencegahan stunting bersama beberapa dinas terkait dan semua dinas diharapkan bisa terlibat mengatasi stunting," ucapnya jelang sore kemarin.
Menurut IBH untuk mengatasi stunting melibatkan unsur pentahelixs diantaranya termasuk media, pemerintah, pebisnis masyarakat dan unsur lainya.
"Semua dinas terlibat penanganan stunting begitu juga unsur lainya dan salah satu upaya adalah bagaimana bisa mengkampanyekan sejak dini seorang wanita menjadi ibu sebagai langkah pencegahan stunting," kata IBH.
Sementara itu Sekda Depok Supian Suri menambahkan unsur dinas yang terlibat dalam penganan stunting seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan termasuk Dinas Pertanian dan lainya.
"Untuk Dinas Pertanian sendiri bertanggungjawab memberikan protein yang cukup buat anak-anak kita. Karena terkadang saat makan kita bisa tidak tahu nilai gizi yang terkandungnya. Dan ini yang harus kita lakukan di masyarakat," ucap SS kepada AKURATNEWS.ID.
Saat ini, masih kata SS Pemkot terus berupaya menekan angka stunting dari batas maksimal kasus stunting secara nasional yaitu di angka 14 persen pada tahun 2024.
"Kita berharap bisa terus tangani atau lakukan upaya sehingga stunting di Depok tidak ada lagi pertumbuhan atau tidak ada lagi kasus stunting baru dan itu target kita," jelasnya.
"Kalau bisa angka stunting lebih turun lagi dari saat ini dan Depok sudah lebih rendah dari batas maksimal jumlah angka stunting di nasional diangka 14 persen," tambah Supian Suri.
Terkait itu, Kepala Bappeda Dadang Wihana mengatakan rapat kali ini perihal evaluasi penanganan stunting dan program-program pada tahun 2023.
"Penanganan stunting ada kolaborasi antar stakeholder. Dari tahun 2023 dan 2024 angka stunting diturunkan dari 12,6 persen. Saat ini di Depok angkanya 12,6 persen sesuai data dari Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Dadang menyebut pada tahun 2025 targetnya Depok bebas stunting dengan sejumlah upaya seperti sistem deteksi, respon dari hulu ke hilir, spesifik dan sensitif.
Menurutnya, peran dan keterlibatan masyarakat juga ada seperti, lembaga infaq, zakat, shodaqoh dimana mereka semua mendampingi beberapa Daarut Tauhid peduli, BMT Hidayatullah, Baznas dan lainya.
Upaya penanganan stunting juga termasuk dilakukan di Kampung KB dan kelurahan. "Untuk penanganan stunting di tiap kelurahan ada dananya dan angkanya berfariasi sesuai kebutuhan-kebutuhan ditiap kelurahan," tutup Dadang. (Eko Budi)