AKURATNEWS.ID, DUBAI
– Dinilai telah terlalu lama absen dari saudara-saudaranya sesame Negara Arab,
Suriah diminta untuk kembali ke lingkungannya. Hal tersebut disampaikan Presiden
UEA pada hari Minggu, yang mana dinilai Damaskus lama terisolasi secara
diplomatis untuk diintegrasikan kembali ke wilayah Arab yang lebih luas selama
pertemuan di Abu Dhabi.
“Suriah telah terlalu lama absen dari saudara-saudaranya,
dan waktunya telah tiba untuk kembali ke mereka dan lingkungan Arabnya,” kata
Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan kepada Assad dalam pertemuan di istana
kepresidenan, dilansir dari arabnews, Senin (20/3).
Presiden Emirat menyerukan upaya untuk memfasilitasi
repatriasi pengungsi Suriah dan mendukung keterlibatan antara Damaskus dan
Ankara, yang sekarang bekerja menuju pemulihan hubungan dengan Assad setelah
bertahun-tahun mendukung pemberontak melawan pemerintahannya.
“Kami mengadakan pembicaraan konstruktif yang bertujuan
untuk mengembangkan hubungan antara kedua negara kami. Diskusi kami juga
mengeksplorasi cara meningkatkan kerja sama untuk mempercepat stabilitas dan kemajuan
di Suriah dan kawasan,”kata Sheikh Mohammed di Twitter.
Abu Dhabi, yang menormalisasi hubungan dengan pemerintah
Assad pada 2018, telah memimpin upaya bantuan setelah gempa 6 Februari yang
melanda Turkiye tenggara dan Suriah utara, menewaskan puluhan ribu orang.
Analis mengatakan momentum diplomatik yang dihasilkan
setelah gempa dapat meningkatkan hubungan Damaskus dengan negara-negara Timur
Tengah yang sejauh ini menolak normalisasi setelah lebih dari satu dekade
perang.
“Pendekatan dan upaya UEA terhadap Suriah adalah bagian dari
visi yang lebih dalam dan pendekatan yang lebih luas yang ditujukan untuk
memperkuat stabilitas Arab dan kawasan,” kata penasihat senior presiden Emirat
Anwar Gargash.
“Posisi UEA jelas mengenai perlunya Suriah untuk kembali ke”
tempatnya di dunia Arab dan mendapatkan kembali legitimasi di wilayah tersebut,
kata Gargash di Twitter.
“Ini dikonfirmasi oleh Yang Mulia Sheikh Mohammed bin Zayed
selama pertemuannya hari ini” dengan Assad, penasehat itu menambahkan.
Assad memuji peran UEA dalam memperkuat hubungan antara
negara-negara Arab. Dia mengkritik kebijakan memutuskan hubungan antara
negara-negara Arab sebagai "prinsip politik yang salah", dengan
alasan bahwa hubungan harus "persaudaraan".