Pelepasan Ekspor Perdana Ikan Layur ke Tiongkok/Pelindo
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - PT Pelindo Solusi Logistik atau SPSL sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo terus melakukan upaya untuk mendorong ekspor Indonesia di tengah dinamika perekonomian global. Salah satunya melalui dukungan pengiriman ekspor perdana 29 Ton Ikan Layur beku ke Tiongkok.
SPSL turut serta mendorong perekonomian Indonesia antara lain melalui dukungan pengiriman komoditas ekspor unggulan Indonesia pada sektor Non-Industrial Revolution (IR) 4.0 yakni industri perikanan.
“Pasca penggabungan (merger) Pelindo, SPSL terus melakukan
upaya untuk menciptakan value creation serta berkomitmen untuk terus memberikan
service excellence. Melalui salah satu Anak Perusahaan yakni PT Multi Terminal
Indonesia, SPSL memberikan dukungan pengiriman ekspor perdana 29 Ton Ikan Layur
beku (trichiurus lepturus) yang ada di Cilacap, Jawa Tengah ke Tiongkok,” kata
Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, dalam keterangannya, Rabu (29/3).
Ekspor perdana senilai 1,3 miliar milik PT Hasil Melimpah
Cilacap ini telah menambah daftar produk yang diekspor oleh Indonesia dan
menjadi pemacu perusahaan lain untuk melakukan ekspor dan mendukung terciptanya
produk dalam negeri yang mampu bersaing di kancah global.
Selain itu, kegiatan ekspor ini diharapkan mampu
meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat setempat, serta mengurangi tingkat
pengangguran sehingga secara bertahap dapat meningkatkan kualitas perekonomian
Indonesia secara menyeluruh.
Joko Noerhudha menambahkan, dukungan perusahaan terhadap
pengiriman ekspor perdana 29 Ton Ikan Layur beku ini merupakan salah satu
bentuk layanan bidang logistik SPSL Group yakni cold chain yang berkolaborasi
dengan seluruh pemain logistik yang ada baik dari hulu ke hilir, dengan
competitive advantage yang dihadirkan melalui konektivitas ke pelabuhan
sehingga dapat menghadirkan jaringan ekosistem logistik nasional secara
end-to-end dan terintegrasi guna memberikan layanan yang lebih efektif dan
efisien.
“SPSL terus optimis kinerja perusahaan dapat terus tumbuh
seiring dengan optimisme Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri
kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perusahaan,”
tutup Joko.