AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Masyarakat di salah satu wilayah DKI Jakarta merasakan sulitnya mendapatkan Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) pasca Hari Raya Idul Fitri 2023. Sulitnya mendapatkan AMDK di pasaran, diperparah dengan keadaaan cuaca yang saat ini terasa panas.
Masyarakat tanah air, khususnya di wilayah perkotaan seperti di Jakarta, menjadikan AMDK sebagai salah satu bahan nutrisi pokok dalam memenuhi kebutuhan air minum. Air tanah yang disebut-sebut telah tercemar sejumlah limbah, menjadikan AMDK sebagai solusi tepat dalam memenuhi kebutuhan air minum bagi tubuh.
Kelangkaan AMDK diketahui di beberapa agen di wilayah Jakarta Timur. Redaksi Akuratnews.id, menyambangi salah satu wilayah, diketahui beberapa agen telah kehabisan stok, yang akibatnya sejumlah warung pengecer tidak memiliki produk AMDK untuk dijual.
Seperti yang diungkapkan seorang ibu, sebut saja Novi, dirinya mendatangai beberapa agen di sekitar rumahnya, yang berada di beberapa RW di Kelurahannya.
“Air Galon isi ulangnya habis,” kata Novi, menirukan apa yang disampaikan agen AMDK kepada dirinya.
Dia juga mengungkapkan, jika pun ada, harga AMDK di warung harganya menjadi lebih mahal.
“Ada yang jual, harganya mahal. Saya stok di rumah sejak sebelum lebaran 6 galon, tapi sudah habis. Agen langganan saya juga tidak ada, mereka bilang baru ada nanti sekitar tanggal 2 (Mei)),’ katanya.
Dari pengamatan redaksi Akuratnews.id, sejumlah agen memajang galon-galon AMDK nya yang kosong. Bertumpuk-tumpuk galon AMDK di tokonya sudah beberapa hari telah habis, dan belum dapat mengisi ulang.
Potensi Dehidrasi
Seperti diketahui, beberapa Negara di Asia Tenggara tengah mengalami cuaca panas ekstrem. Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu.
Meski begitu, secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34॰C-36॰C hingga saat ini.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa suhu panas yang terjadi sekarang merupakan fenomena akibat adanya gerak semu matahari. Ini menjadi suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.
Melansir dari laman Alodokter, saat cuaca panas, tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat. Cairan tubuh yang hilang tersebut bisa diganti dengan mengonsumsi air. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh pun dapat bekerja dengan optimal.
Cuaca panas bisa menyebabkan dehidrasi karena tubuh terus-menerus kehilangan cairan. Saat mengalami dehidrasi, fungsi tubuh tidak akan berjalan dengan baik. Dehidrasi dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti bibir kering, sakit kepala, pusing, rasa sangat lelah, hingga mual.
Tak hanya menyebabkan dehidrasi, kekurangan cairan tubuh juga dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan lain, seperti masalah pada gigi dan mulut, konstipasi, dan kulit kering. Oleh karena itu, penting untuk selalu mencukupi asupan cairan setiap harinya agar tubuh selalu sehat.
Untuk itu, kebutuhan air menjadi sangat penting dalam menjaga kondisi di tengah cuaca panas yang saat ini terjadi. Masyarakat dirasakan kesulitan dalam pengadaan AMDK yang tidak dapat dipungkiri telah menjadi salah satu bagian pokok dalam kehidupannya.