AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Pasien kanker ovarium membutuhkan dukungan emosional yang dapat mendorong mereka untuk lebih patuh pada jadwal pengobatan sesuai program. Peran aktif dan kreatif komunitas dalam rangkaian pencegahan, diagnosis serta proses pengobatan sangatlah penting.
Ketua Umum CISC Aryanthi Baramuli Putri, SH., MH, menjelaskan, tahap awal ketika seseorang mendapatkan diagnosis kanker ovarium tentulah mengalami gelisah, galau, sedih sampai terasa hidup ini segera akan berakhir, sehingga dukungan emosional sangat dibutuhkan supaya pasien dapat mengatasi gangguan psikologis dengan cepat.
“CISC, yang telah berdiri sejak tahun 2003, merupakan salah satu wadah informasi dan dukungan bagi para pasien dan keluarganya. Semoga melalui edukasi ini, semakin banyak perempuan yang tergerak hatinya mau melakukan pencegahan,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.
“Jika ada pasien yang mendapat diagnosis kanker ovarium, kami CISC siap memberikan dukungan agar pasien kanker ovarium di Indonesia dapat menjalani pengobatan yang bermutu dan tepat waktu,” lanjutnya.
Hanya 20% dari pasien kanker ovarium yang terdeteksi pada stadium awal, dan 94% di antaranya berhasil mencapai harapan hidup lebih dari lima tahun7, oleh karena itu pasien yang didiagnosis dengan kanker ovarium harus mendapatkan penanganan segera.
Perawatan dan pengobatan yang tepat memberikan peluang keberhasilan yang tinggi pada kanker ovarium stadium awal saat penyakit masih terbatas pada organ ovarium.
Ketika seorang pasien didiagnosis menderita kanker ovarium, sangat penting bagi mereka untuk berkonsultasi dengan spesialis medis dan mematuhi pengobatan. Saat ini, terapi yang paling umum untuk kanker ovarium adalah operasi dan kemoterapi.
Dalam pengobatan kanker, kepatuhan menjadi hal utama dalam proses pemulihan yang perlu dilakukan secara konsisten.
Apoteker Klinis Apt. Yovita Diane Titisari, M.Sc, menyampaikan penting bagi pasien kanker ovarium untuk patuh dalam menjalani pengobatan dan mengikuti instruksi dokter agar penyakit tidak semakin parah dan kambuh lagi. Pasien yang patuh dalam menjalani terapi menunjukkan kualitas hidup yang baik, sedangkan pasien yang tidak patuh menunjukkan hal yang sebaliknya.
“Banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien, salah satunya adalah komunikasi yang baik antara pasien dan penyedia layanan kesehatan, serta dukungan dari keluarga atau care giver. Para tenaga kesehatan seperti kami selalu berusaha memberikan dukungan agar pasien merasa lebih optimis untuk sembuh,” katanya.
Sementara itu Medical Director AstraZeneca Indonesia, dr. Feddy, menyampaikan, untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik, pengobatan kanker ovarium membutuhkan tindakan dan penanganan medis sejak dini.
“Melalui Kampanye 10 Jari, kami mengajak setiap perempuan dan keluarganya di Indonesia untuk menyadari bahaya kanker ovarium dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengantisipasi kondisi yang fatal ini. Selain itu, AstraZeneca, sebagai perusahaan biofarmasi global, berkomitmen untuk menghadirkan pengobatan kanker yang inovatif dan terobosan baru bagi para pasien, termasuk pasien kanker ovarium di Indonesi," imbuhnya.