Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah P2PTM, Kementerian Kesehatan RI dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA (Kacamata) pada Kampanye 10 Jari.
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Kanker ovarium adalah penyakit yang bisa diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kanker ovarium pada stadium awal untuk memperoleh harapan hidup yang lebih panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.
Ketua Tim Kerja Penyakit Kanker dan Kelainan Darah P2PTM, Kementerian Kesehatan RI dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA, menjelaskan, Setiap tahunnya, kanker ovarium menyerang puluhan ribu perempuan dan merenggut ribuan nyawa. Jumlah penderita kanker di Indonesia terus meningkat dan diperkirakan akan menjadi penyebab utama meningkatnya beban ekonomi, baik bagi individu pasien, keluarga, maupun negara.
“Untuk mengendalikan penyakit kanker, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan upaya pendekatan pengendalian faktor risiko dan deteksi dini yang tertuang dalam Rencana Aksi Nasional (RAN) pengendalian kanker tahun 2020 – 2024,” ujarnya dalam diskusi beberapa waktu lalu.
Lebih jauh dr. Theresia emnjelaskan, tujuan dari program ini adalah untuk melakukan deteksi dini kanker pada ≥ 80% penduduk usia 30-50 tahun di 514 kabupaten/kota pada akhir tahun 2024, termasuk kanker ovarium2. Namun, semua upaya ini tidak akan optimal tanpa dukungan dari seluruh sektor terkait, beserta seluruh lapisan masyarakat.
“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi Kampanye 10 Jari sebagai langkah nyata membantu para penderita kanker ovarium di Indonesia," pungkasnya.