Dalam pelaksanaannya (program TJSL) IPC TPK mendorong kolaborasi dengan Pelindo Group, kemitraan dengan Universitas maupun Kelompok Masyarakat setempat/istimewa
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Untuk pertama kalinya IPC Terminal
Petikemas/IPC TPK melakukan aksi pemeliharaan lingkungan di Pulau Pramuka Taman
Nasional Kepulauan Seribu yang terletak kurang lebih 45 km sebelah utara
Jakarta.
IPC TPK lakukan gerakan peduli lingkungan melalui penanaman
mangrove dan rehabilitasi terumbu karang sebagai upaya melawan krisis iklim dan
bentuk komitmen perusahaan melalui program Pelindo Peduli dalam mendukung
pelabuhan hijau yang dicanangkan oleh Pemerintah.
"Kami mendorong pelestarian lingkungan baik di darat
maupun laut di seluruh area kerja IPC TPK secara berkelanjutan. Kali ini
program TJSL dilakukan di Taman Nasional Kepulauan Seribu yang lokasinya cukup
dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok dimana IPC TPK mengoperasikan 5 terminal
petikemas. Dalam pelaksanaannya (program TJSL) IPC TPK mendorong kolaborasi
dengan Pelindo Group, kemitraan dengan Universitas maupun Kelompok Masyarakat
setempat." ujar Guna Mulyana Direktur Utama IPC TPK, dalam keterangannya,
Senin (19/6).
Berkolaborasi dengan Subholding Pelindo Terminal Petikemas,
IPC TPK melaksanakan Penanaman 1.000 bibit Mangrove dan Transplantasi 1.400
Terumbu Karang yang ditanam dengan Metode Rocklife di perairan Pulau Pramuka,
Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Aksi ini dalam rangka memperingati Hari Laut Sedunia,
Rangkaian Perayaan HUT IPC TPK ke 10 yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) Nomor 14 tentang Kehidupan Bawah Air.
Herman Ketua Kelompok Pemuda Peduli Konservasi Alam Pulau
Pramuka (Smiling Coral Indonesia) mengatakan apresiasi kepada IPC TPK atas aksi
pelestarian lingkungan di Taman Nasional Kepulauan Seribu. Area mangrove dan
terumbu karang memberi banyak manfaat seperti menambah daratan, penahan abrasi
dan ombak, mendorong produktifitas perikanan sebagai habitat ikan, menjadi
habitat bagi hewan seperti udang, kepiting, ikan, udang bahkan ular dan elang.
Tidak hanya itu, aksi ini sangat membantu masyarakat Pulau
Pramuka karena hampir hampir 70% menggantungkan hidup pada eco-tourism.
Dalam beberapa tahun terakhir isu lingkungan di Taman
Nasional Kepulauan Seribu sangat kompleks seperti banjir rob 2 kali setahun, 8
pulau telah tenggelam dan 14 pulau terancam tenggelam karena abrasi pantai,
pencemaran sampah kiriman dari Ibukota, dampak industri dan
pembangunan/pengalihan fungsi laut hingga penurunan tangkapan ikan para nelayan
karena habitat ikan yang rusak.
Perubahan iklim sangat mempengaruhi kondisi laut di
Indonesia. Salah satu dari dampak perubahan iklim tersebut adalah Kepulauan
Seribu yang mengalami kerusakan ekosistem terumbu karang yang cukup signifikan.
Dikutip dari Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan,
penelitian yang dilakukan pada tahun 2022, persentase tutupan terumbu karang di
Kepulauan Seribu sekitar 23,29% hingga 34,98%. Persentase tersebut termasuk
dalam kategori rendah hingga sedang, hal ini menunjukkan kondisi terumbu karang
lebih banyak pasir, patahan karang dan sedimen.
"Sebelumnya bekerjasama dengan Pelindo Group, IPC TPK
ikut serta dalam penanaman 55.000 bibit mangrove di Asemrowo, Surabaya dan
penanaman 300 batang pohon di lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok. Rencana
kedepannya kami akan terus melakukan penghijauan melalui penanaman pohon
seluruh area kerja, penanaman terumbu karang di Panjang serta penanaman
mangrove di beberapa lokasi," pungkasnya.