AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Karya seni menjadi hal yang tak bisa dibatasi oleh ruang. Goresan lukisan, melahirkan beragam aliran seiring dengan perkembangan jaman. Hal ini dapat dibuktikan dengan aliran 'Modern Art' yang diusung oleh Pelukis Perempuan Andriani Latania di Pameran Lukisan Marwah 2023.
Seperti yang diungkapkan oleh sang pelukis Modern Art Andriani Latania, karya lukis mendefinisikan nilai penting drama-drama kehidupan. Selalu percaya bahwa hidup memiliki daya pukau dan kekuatan yang menawarkan pendefinisiannya sendiri.
"Marwah secara leksikal, mempunyai arti kehormatan diri, harga diri, nama baik. Dalam pergaulan hidup sehari-hari, marwah dipadankan dengan istilah harkat martabat," ungkap Andriani mengomentari gelaran lukis Marwah, yang diselenggarakan dalam rangka peringatan 78 tahun kemerdekaan RI, baru-baru ini.
Lebih jauh, perempuan cantik ini menyampaikan, dalam karya Marwah ini, ingin menggarisbawahi soal perbedaan. Bahwa perbedaan merupakan kepastian yang harus disikapi secara dewasa dan bijak.
"Digambarkan dalam karya dengan bermacam warna yang saling menguatkan satu sama lain. Memvisualkan perbedaan tersebut dengan shiloute wajah, yang berdiri sejajar atau berdampingan. Bahwa perempuan pada masa sekarang memiliki peran penting dalam perkembangan dinamika sosial," ujarnya menjelaskan karyanya.
Dia juga menegaskan, perempuan bisa menduduki posisi yang biasanya di pegang oleh laki-laki dalam sebuah hirarki. "Serta mempunyai daya hidup, menghidupi dan memiliki kesempatan yang lebih baik," katanya di lokasi pameran yang melibatkan 78 pelukis perempuan Indonesia ini.
Memilih Modern Art
Wanita anggun ini menjelaskan, dirinya mengambil aliran modern art memiliki daya tarik tersendiri. Hingga saat ini dirinya berkomitmen untuk tetap di jalur yang sama.
"Lukisan saya itu bukan realis ataupun abstrak, walau terlihat seperti abstrak, tetapi modern art. Modern art itu berbeda dengan abstrak. Modern art itu lebih colourfull lebih siluet-seluet modern. Aliran modern art memang saya senang dengan aliran ini warna-warninya," jelasnya.
Andriani juga memaparkan, saat melukis dirinya perlu mod yang baik. Cepat dan tidaknya sebuah lukisan dikatakan selesai, perlu didukung dengan keadaan psikologis sang pelukis.
"Lukisan itu tergantung mood kita, rasa kita. Karena kita menggunakan rasa ke dalam kanvas, ke dalam seni. Kalau kita sudah senang, ada waktu senggang, ya jadi, minimal sketsanya dulu. Kira-kira saya mau menggambar apa?, membuat apa? gitu, biasanya kita membuat pakai pensil skets-skets gitu. Jadi saya itu selalu membawa buku kecil di dalam tas saya, karena tiba-tiba saya saat melihat sesuatu yang menarik, saya skets dulu. Nanti kapan saya ada waktu, saya pindah ke kanvas," paparnya.
