Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar |
AKURATNEWS.ID, SIDOARJO - Tolok ukur keberhasilan pembangunan di desa dapat dilihat dari indeks desa membangun (IDM), sistem informasi desa berbasis SDG'S desa dan digitalisasi desa.
Hal itu diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar saat menghadiri acara Grand Launching Desa Digital dan Akses Desa Jaringan Blankspot di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, Rabu (23/8/2023).
"Alhamdulillah, IDM Sidoarjo naik drastis. Tahun 2022 sekitar 70 desa mandiri dan 2023 ini terdapat 160 desa mandiri. Jadi, naik 90 desa mandiri," sebutnya.
Lalu, mengenai sistem informasi desa berbasis SDG'S desa, dikatakan Halim, sistem ini bersifat general, lebih detil dan spesifik.
"Misalnya, untuk mengetahui target capaian desa tanpa kemiskinan. Dari sekian ratus desa di Sidoarjo, berapa desa yang entas kemiskinan? Seberapa tinggi kualitas pendidikan di tiap-tiap desa, dibanding sebelumnya? Termasuk, urusan lingkungan hidup, sampah dan macam-macam urusan yang lain," urainya.
Kemudian, digitalisasi desa. Menurut Halim, digitalisasi desa ini merupakan tuntutan perkembangan zaman yang tidak bisa ditunda, meskipun permasalahan di desa terbilang cukup kompleks. Terlebih, Sidoarjo berdekatan dengan Ibukota Provinsi dan Kota Metropolitan, Surabaya.
"Tidak bisa ditunda, karena digitalisasi ini mengintegrasikan berbagai aplikasi yang ada menjadi satu kesatuan, tetapi menampung semua informasi," paparnya.
Bahkan, Halim menandaskan, jika seluruh desa se-Sidoarjo menerapkan digitalisasi, maka Bupati Ahmad Muhdlor dapat memantau kondisi desa melalui dashboard yang tersedia pada aplikasi setiap hari.
"Gus Bupati Muhdlor ndak perlu pusing-pusing, tinggal pantau lewat dashboard aplikasi, bisa cepat tahu dan tuntaskan segala permasalahan yang dialami desa dan warganya. Bila Gus Bupati Muhdlor bekerja seperti ini, saya yakin, tanpa kampanye, akan terpilih lagi periode kedua," cetusnya, disambut applaus para hadirin. (Way)