Peluncuran Armada Operasional AstraZeneca |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - AstraZeneca, bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta mitra lokal, secara resmi meluncurkan transisi armada operasional AstraZeneca yang terdiri dari hingga 500 sepeda motor dan mobil berbahan bakar bensin menjadi kendaraan listrik yang ramah lingkungan di Indonesia.
Transisi armada kendaraan listrik (EV) memiliki peran besar dalam mewujudkan Ambisi Nol Karbon untuk secara signifikan mengurangi dampak perusahaan pada lingkungan dan memimpin gerakan dekarbonisasi sektor kesehatan, yang ditandai oleh Janji Sustainable Healthcare bersejarah pada Indonesia Sustainability Forum 2023.
Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon, mengatakan mencapai layanan kesehatan nol karbon tidak bisa dilakukan sendirian. Hanya dengan memelihara kerjasama global yang telah ditunjukkan dalam melawan COVID-19, baru didapat suatu hari memulihkan bumi dan melindungi kesehatan manusia untuk generasi yang akan datang.
"Transisi armada AstraZeneca ke kendaraan listrik merupakan inisiatif keberlanjutan terbaru kami yang mencerminkan komitmen AstraZeneca terhadap Janji Sustainable Healthcare, yang berdampak pada pengurangan hingga 900 ton metrik emisi karbon dari kendaraan operasional kami dan mendukung inisiatif pemerintah untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik dengan bermitra bersama produsen kendaraan listrik lokal," jelas Se Whan.
Mengurangi emisi karbon di sektor transportasi adalah salah satu agenda utama untuk mencapai target nol emisi Indonesia pada tahun 2060. Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap gas rumah kaca (27%), yang masih didominasi oleh bahan bakar fosil.
Untuk mencapai target pengurangan emisi berdasarkan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC) Indonesia, transisi ke sepeda motor listrik atau kendaraan roda dua harus mencapai 1,8 juta pada tahun 2025 dan 13 juta pada tahun 2030, sedangkan kendaraan roda empat harus mencapai 0,4 juta pada tahun 2025 dan 2 juta pada tahun 2030.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menyampaikan apresiasi kepada AstraZeneca atas pendekatan visi mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, dan dalam mengurangi emisi karbon perusahaan.
"Pemerintah selama ini telah bekerja dekat dengan AstraZeneca. Kami membuktikan langsung komitmen keberlangsungan AstraZeneca Indonesia, yang tidak hanya terbatas pada transisi armada operasional menjadi kendaraan listrik saja, namun juga program penanaman pohon di sepanjang sungai Citarum yang sudah terlebih dulu dijalankan," katanya.
"Upaya ini selaras dengan visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Saya berharap hal ini menjadi teladan bagi pelaku sektor kesehatan lainnya untuk peduli pada lingkungan dan alam"Diharapkan ini dapat menjadi contoh," ujar Nani.
Kolaborasi AstraZeneca dengan pemerintah untuk menanam 20 juta pohon dalam inisiatif Citarum Harum, pendirian kantor hijau yang mempromosikan digitalisasi untuk lingkungan kerja yang berkelanjutan, dan transisi hingga 500 kendaraan menjadi kendaraan listrik buatan lokal telah menetapkan standar yang bagus sebagai inisiatif keberlanjutan.