Chief Financial Officer Prudential Syariah, Paul S Kartono, saat meresmikan peluncuran PRUAnugerah Syariah/akuratnews.id
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - PT Prudential Sharia Life Assurance
(Prudential Syariah) kembali berinovasi dengan menghadirkan PRUAnugerah Syariah
yang bisa mempersiapkan warisan bermakna bagi keluarga Indonesia, hanya dengan
dana mulai Rp500 ribu per bulannya.
Chief Financial Officer Prudential Syariah, Paul S Kartono
menyatakan melalui produk ini keluarga Indonesia akan mendapatkan manfaat Dana
Usia Mapan yang diproyeksikan hingga 100 persen dari total kontribusi yang akan
dibayarkan, sekaligus serta perlindungan akan terus berjalan seumur hidup,
yakni hingga usia 120 tahun.
”Berangkat dari pemahaman kami akan kebutuhan masyarakat
Indonesia terhadap perencanaan keuangan jangka panjang, PRUAnugerah Syariah
hadir sebagai anugerah. Khususnya, bagi masyarakat Indonesia yang berada dalam
usia produktif, dalam menyiapkan warisan terbaik untuk keluarga tercintanya.
Melalui PRUAnugerah Syariah, peserta akan mendapatkan Santunan Asuransi hingga
150 persen sejak awal kepesertaan," kata Paul saat launching PRUAnugerah
Syariah.
Ia menyatakan, dengan hadirnya produk ini, diharapkan bisa
mengatasi kekhawatiran masyarakat Indonesia tentang masa depannya.
Hasil survei Empowering Aspirations: Financial Preparedness
in Asia yang dikeluarkan oleh Prudential mengatakan bahwa sebesar 64 persen
masyarakat Indonesia memiliki kekhawatiran tentang bagaimana mereka akan
memenuhi kebutuhan masa depannya apabila sesuatu yang buruk terjadi di masa
yang akan datang.
"Dengan produk ini, masyarakat akan lebih mudah untuk
mempersiapkan sejak dini, bukan hanya perlindungan atas risiko yang mungkin
terjadi pada dirinya tapi juga mempersiapkan masa depan keluarga saat momen
terburuk terjadi," ungkapnya.
Tak hanya itu, dengan nilai kontribusi yang terjangkau, maka
akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat memulai perencanaan
keuangan dan pensiun di umur yang lebih muda.
"Kesiapan finansial masyarakat Indonesia cenderung
rendah, terlihat dari hasil survei Financial Health Index 2022 yang menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia belum memulai perencanaan keuangan pada usia 35
tahun dan baru memulai perencanaan pensiun di usia 41 tahun. Dengan produk ini,
diharapkan masyarakat bisa menyusun lebih dini dalam mengantisipasi risiko yang
mungkin terjadi," pungkasnya.