Presiden Republik Indonesia Joko Widodo/Dok: Instagram @jokowi |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Sebagai Negara mayoritas beragama
muslim, Ibadah Haji menjadi salah satu keinginan bagi umat muslim di negeri
ini. Dengan menabung haji dengan jangka waktu yang tidak sebentar, keikhlasan
dan ketabahan kaum muslim di Indonesia pun harus diuji dengan antrian haji yang
cukup panjang. Namun di akhir-akhir jabatannya, Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo (Jokowi) membawa kabar gembira terkait kuota haji.
Presiden Jokowi membawa kabar gembira setelah dirinya
melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kerajaan Arab Saudi
Mohammed bin Salman Al-Saud, pada Kamis (19/10). Kuota haji yang menjadi
dambaan pemerintah Indonesia akhirnya mendapatkan tambahan dari pihak pemerintah
Arab Saudi.
“Pertemuan saya dengan Yang Mulia Perdana Menteri Kerajaan
Arab Saudi Mohammed bin Salman Al-Saud kemarin membawa hasil yang kita
harapkan: kuota haji tambahan sebanyak 20 ribu jemaah Indonesia untuk
perjalanan haji pada tahun 2024 mendatang. Alhamdulillah,” ungkap Presiden
dikutip dari laman Instagram Joko Widodo @Jokowi, Jumat, (20/10).
Presiden dalam pertemuannya memberikan pemahaman keadaan
antrian kuota haji yang cukup panjang. Bahkan antrian yang terjadi tak
tanggung-tanggung bisa mencapai 47tahun.
“Kuota tambahan tersebut diberikan setelah PM Mohammed
mendengar penjelasan mengenai kondisi antrean haji di Indonesia yang sudah
sangat panjang, ada yang waktu tunggu keberangkatannya sampai 47 tahun. Jadi, Indonesia membutuhkan
tambahan kuota haji,” ungkap presiden.
Keresahan Jama’ah Lansia
Berbicara antrian kuota haji, salah seorang Calon Jama’ah
lansia di Jakarta Timur harus menerima kekecewaan terkait kuota haji yang
sebelumnya ditetapkan tahun 2025 harus diundur kembali ke tahun 2027.
Jama’ah lansia bernama Atih Suwarsih ini merasa khawatir
dengan kondisi antrian yang berubah, apakah dirinya dapat menjalani ibadah haji
yang menjadi impiannya tersebut dengan secepatnya.
“Umur saya sudah 72 tahun saat ini, apakah saya bisa ibadah
haji tanpa mengalami pengunduran jadwal. Ibadah haji jadi impian saya, sebagai
penutup rukun Iman saya. Semoga bukan pengunduran jadwal yang saya dapat,
tetapi perubahan jadwal untuk dimajukan,” harapnya.