(ki-ka): Deputi Merchandising Fresh Director Ranch Market, Emy Khonifah Ketua Tim Kerja
Promosi Dalam Negeri Direktorat Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan & Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Cintia Caroline - Swiss Cham
Indonesia, Rudolf
Hoeffelman- President Director Regal Springs Indonesia, Dr-Ing Dase Hunaefi, STP, M Food.ST, Ratna Yudythia - Head of
Sales & Marketing Regal Springs Indonesia, Tri
Dharma Saputra - Supply Chain & Procurement Director Regal Springs
Indonesia
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Menciptakan generasi emas, seperti
yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, tak bisa terlepas dari kecukupan
gizi bagi para generasi muda dari sejak dini. Tentunya, upaya ini juga harus dilakukan secara bersama
melalui kolaborasi semua komponen negara ini, dalam memastikan ketersediaan
asupan protein seimbang dan terjangkau bagi masyarakat.
President Director Regal Springs Indonesia, Rudolf
Hoeffelmen menyatakan Regal Springs memberikan dukungan pada pemerintah melalui
edukasi pada masyarakat tentang sehatnya mengkonsumsi ikan.
"Tujuan kami melebihi dari sekedar perayaan tapi untuk
memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda melalui edukasi dan
menyediakan makanan sehat untuk menjaga gaya hidup sehat. Sehingga generasi
muda menyadari pentingnya makanan sehat untuk masa depan emas," kata
Rudolf dalam perayaan Hari Ikan Nasional 2023 dengan tema Makan Ikan, Investasi
Sehat untuk Generasi Emas di Ranch Market Pondok Indah Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan bahwa salah satu alternatif asupan bernilai
gizi tinggi yang diberikan oleh Regal Springs Indonesia adalah kelompok Ikan
Tilapia.
"Tilapia merupakan ikan dengan protein tinggi dan
nutrisi esensial yang bisa menjadi hidangan enak sekaligus memberikan asupan
sehat bagi generasi muda," ujarnya.
Rudolf menjelaskan keistimewaan Tilapia yang dibudidayakan
oleh Regal Springs Indonesia adalah kealamian dan keberlanjutan dari proses
budidayanya, yang menjadikan produk Tilapia yang dihasilkan adalah produk
premium dengan beragam manfaat.
"Peternakan Tilapia di Danau Toba dilakukan dengan
berkolaborasi dengan komunitas lokal dan juga Regal Springs melakukan
peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar," ujarnya lagi.
Rudolf Hoeffelman- President Director Regal Springs Indonesia/foto by bobby-akuratnews.id
Perwakilan SwissCham, Chynthia Caroline, yang turut
memghadiri acara edukasi ini menyatakan, Regal Springs merupakan salah satu
dari produk Swiss yang sangat kami banggakan.
"Kami merasa bangga, bisa hadir, diundang oleh Regal
Springs Indonesia untuk merayakan Hari Ikan Nasional," kata Chynthia.
Ia menyatakan Swisscham sangat mendukung upaya pemerintah
Indonesia untuk menggalakkan konsumsi ikan.
"Ikan Tilapia ini selain memiliki protein yang tingga,
tapi juga memiliki kadar lemak yang rendah, sehingga sangat bermanfaat untuk
menjaga kesehatan. Terutama untuk para perempuan, yang ingin menjaga
penampilannya," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Promosi Dalam
Negeri, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(PDSPKP), Emi Khonifah menyatakan isu keberlanjutan merupakan fokus dari semua
pihak, tidak hanya tingkat nasional tapi juga internasional.
"Keberlanjutan ini penting karena demografi dan
kebutuhan pangan terus meningkat. Hal ini didorong karena pertumbuhan penduduk
dan kesadaran akan hidup sehat," kata Emi.
Salah satu yang berubah adalah semakin banyak orang yang
mulai berpindah dari daging merah ke daging putih.
"Dan Tilapia adalah salah satu yang menjadi permintaan
orang saat ini," ujarnya.
Emi menyatakan kandungan Tilapia terbukti tidak kalah dengan
ikan impor, seperti Salmon.
"Ini sudah menjadi perhatian KKP, dimana sudah mulai
digalakkan pembudidayaan ikan tawar secara masif dan dilakukan dengan
'berperikeikanan' dengan menerapkan peternakan ikan yang baik," ujarnya
lagi.
Langkah nyata yang dilakukan saat ini adalah melalui Program
Gemarikan yang merupakan kolaborasi pemerintah pusat dengan berbagai komponen
masyarakat, mulai pemerintah daerah
hingga akademisi dan pelaku usaha.
"Kita tidak mungkin bekerja sendiri. Selama
pembudidayaan ikannya dilakukan secara berkelanjutan pasti akan kita
rangkul," pungkasnya.