Politisi
Demokrat, Ir. Manara Lodewijk Hutapea bersama dengan rekan sejawat Dede Yusuf Macan Efendi.
AKURATNEWS,ID, JAKARTA – Tensi kampanye Calon Presiden
(Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) semakin memanas. Bukan hanya di
media social dengan ujaran-ujaran yang provokatif dan menyudutkan, kekerasan
mulai dialami sejumlah relawan di akar rumput.
Peristiwa penembakan yang dialami relawan pasangan
capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Muara
(50), oleh orang tak dikenal di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Jumat
(22/12/2023) pagi, menjadi keperihatinan politisi Demokrat, Ir. Manara Lodewijk
Hutapea.
"Saya sangat prihatin dan mengutuk keras atas
penembakan relawan Prabowo-Gibran yang terjadi di Madura," kata Manara,
Caleg DPR-RI nomor urut 5 dari Dapil Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan
Seribu, dalam keteranganya.
Dikatakannya, penembakan terhadap salah satu relawan
Prabowo-Gibran oleh orang tak dikenal itu, telah melanggar hukum dan
prinsip-prinsip hak asasi manusia.
"Tindakan semacam itu bisa dianggap sebagai pelanggaran
terhadap kehidupan dan keamanan individu, serta dapat dikecam secara moral dan
etis," tegas Manara yang juga pengurus pusat di Ikatan Sarjana Katolik
Indonesia.
Dia pun meminta agar aparat kepolisian segera melakukan
penyelidikan dan penegakan hukum yang mungkin diperlukan untuk menegakkan
keadilan, agar kasus ini segera dituntaskan dalam waktu yang cepat sehingga
dapat diketahui motif dari penembakan itu.
"Jika pelaku sudah ditangkap, tentu motif penembakan
dapat diketahui, apakah terkait Pemilu, dendam pribadi, atau ada masalah
lainnya. Bagaimanapun juga, keamanan dan keselamatan masyarakat harus
diutamakan," tegas Manara.