Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo/Ist
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menyatakan materi geopolitik, hubungan internasional dan pertahanan keamanan memang tepat untuk dijadikan materi Debat Capres.
Alasan iru dikemukakannya melihat pentingnya isu tersebut, yang mana semua calon presiden dan calon wakil presiden harus bisa menguasai semua persoalan bangsa termasuk tentang geopolitik, hubungan internasional, pertahanan dan keamanan.
"Termasuk capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, yang saya yakini sangat menguasai materi yang akan didebatkan pada tanggal 7 Januari 2024. Walaupun Ganjar tidak memiliki latar belakang militer," kata Fernando, Kamis (4/1/2023).
Ia menjelaskan keyakinannya itu berdasarkan atas kehadiran para pakar dan ahli di lingkaran Ganjar Pranowo, yang dapat menjadi teman diskusi mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut.
"Seperti mantan Panglima TNI, Andika Perkasa dan mantan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto akan memberikan banyak informasi dan pengetahuan bagi Ganjar untuk menghadapi debat capres kedua," ucapnya.
 |
| Fernando EMas/Ist |
Fernando menyebutkan ada beberapa isu 'panas' yang saat ini patut diperhatikan oleh para calon presiden.
"Isu Palestina menjadi perhatian bersama para calon presiden, termasuk pasangan Ganjar - Mahfud. Tentu Ganjar harus memiliki memiliki solusi yang benar-benar bisa diterapkan dan berbeda dengan kandidat lainnya sehingga dapat menarik pemilih yang memiliki perhatian khusus terhadap Palestina," ucapnya lagi.
Atau strategi Ganjar untuk mempercepat agar Indonesia berperan sebagai poros maritim yang diharapkan akan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia.
"Isu lainnya, terkait Laut China Selatan yang sampai saat ini masih belum selesai dan sewaktu-waktu berpotensi memunculkan konflik dan perang juga harus menjadi perhatian Ganjar dengan menyampaikan cara yang akan ditempuh untuk menyelesaikannya," kata Fernando lebih lanjut.
Walaupun meyakini Ganjar akan mampu memberikan wawasan dan gagasan dalam Debat Capres pada 7 Januari 2024 mendatang, ia tetap menilai Ganjar harus terus mendapatkan masukan dari para pakar Hubungan Internasional, Pertahanan Keamanan, dan Geopolitik.
"Agar Ganjar dapat memberikan solusi yang terbaik. Apalagi mengenai pertahanan, kemanan, hubungan internasional dan geopolitik akan mempengaruhi stabilitas dalam negeri dan sangat terkait satu dengan yang lainnya sehingga perlu melibatkan para ahli yang memang benar-benar sangat memahami," pungkasnya.
