Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman/ist/akuratnews.id
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menekankan pentingnya edukasi konsumen dalam upaya mengurangi konsumsi gula dan menurunkan angka penyakit tidak menular di Indonesia.
Ketua Umum GAPMMI Adhi S Lukman mengatakan bahwa edukasi kepada konsumen jauh lebih penting ketimbang memberlakukan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan.
Ia menyebut banyak negara lain yang telah memberlakukan cukai terhadap minuman berpemanis, tetapi tak lantas menurunkan persentase penyakit tidak menular di negaranya.
"Penanganan konsumsi gula harus dilakukan secara komprehensif dan tidak hanya fokus pada industri makanan dan minuman (mamin)," ucapnya.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif konsumen dalam menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan dan mengendalikan konsumsi gula mereka sendiri.
"GAPMMI siap untuk bekerja sama dengan pemerintah dan berbagai pihak dalam meningkatkan edukasi konsumen tentang pola makan sehat dan mengendalikan konsumsi gula," ucapnya lagi.
Lebih lanjut, Adhi menilai meskipun diberlakukan cukai sebesar apa pun, jika konsumen tetap mengkonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula secara berlebihan, upaya tersebut akan sia-sia.
“Akhirnya konsumen harus membayar lebih mahal, beban lebih tinggi, dan daya saing kita makin rendah. Namun, penyakit tidak menularnya tetap tinggi,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah sebelumnya telah menyepakati untuk memberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) guna membatasi kandungan gula, garam, dan lemak dalam proses produksi industri makanan dan minuman olahan. Langkah ini dinilai merupakan strategi yang lebih baik ketimbang penerapan cukai. (Aan)