Notification

×

Iklan

Iklan

Meskipun Disiapkan Warisan Perusahaan, Dua Pastor Ini Memilih Jadi ‘Imam’

Senin, 08 Juli 2024 | 19:36 WIB Last Updated 2024-07-08T12:36:30Z

Dua Pastor (Belakang) yang memilih jalan menjadi Imam di Amerika/Ist/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Dua pastor, Cornelius Leo Adrianus CSJ dan Edwin Timothy, OP, berasal dari pasangan mendiang Aloysius Alunianto Sandjaya dan Esther Widyawati, pemilik perusahaan konstruksi baja yang sukses.

 

Keluarga Sandjaja, orang tua kedua pastor ini, telah menyiapkan warisan perusahaan konstruksi baja untuk mereka.

 

Namun, rencana ini berubah ketika Edwin Timothy lebih dulu menjadi imam di Kentucky, Amerika Serikat. Ia telah melayani sebagai imam selama 11 tahun, sebuah pencapaian yang menginspirasi kakaknya, Cornelius Leo Adrianus, untuk juga menempuh jalan yang sama.

 

Cornelius akhirnya memutuskan untuk menjadi imam diosesan di Amerika, sebelumya hidup membiara di Prancis.

 

Keluarga Sandjaja merupakan keluarga kaya yang tinggal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mereka mengirim anak-anaknya ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan tinggi dengan harapan mereka akan melanjutkan bisnis keluarga. Namun, rencana Allah berbeda dengan harapan orang tua mereka.

 

Allah memanggil kedua anak mereka untuk menjadi pekerja di ladang Tuhan, melayani umat di Amerika Serikat dan Prancis. Ini merupakan panggilan yang tidak terduga bagi keluarga yang sangat mapan dan berpengaruh di dunia bisnis konstruksi baja.

 

"Anak dari keluarga berada di Kelapa Gading, keluarga Bapak dan Ibu Sandjaja yang menyekolahkan anak-anaknya di AS untuk meneruskan bisnisnya, tetapi Allah memilih mereka menjadi pekerja di ladang Tuhan di AS dan Prancis. Sungguh panggilan Tuhan demikian ajaib untuk pandangan manusia," ujar Romo Yos Bintoro ketika bertemu mereka di acara pesta 40 tahun imamat Romo Jack Tarigan di Gereja Kim Tae Gon, Jakarta. Minggu (7/7).

 

Romo Yos Bintoro, yang juga menjabat sebagai Wakil Uskup untuk umat di lingkungan TNI-Polri, mengungkapkan kekagumannya atas karya Tuhan yang luar biasa.

 

"Sangat luar biasa bahwa karya Tuhan itu akhirnya bisa melihat orang bukan dari kehormatannya, tapi belas kasih Tuhan kepada keluarga yang sungguh bersyukur atas berkat yang Tuhan berikan," katanya.

 

Romo Yos juga menyatakan bahwa pilihan hidup yang diambil oleh Cornelius dan Edwin adalah contoh nyata dari bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan manusia. Kedua pastor ini, yang seharusnya mewarisi bisnis keluarga dan hidup dalam kemewahan, memilih jalan pengabdian yang berbeda.

 

"Kisah ini sangat menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang berada dalam situasi serupa. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Beliau bisa memanggil siapa saja untuk menjadi pelayan-Nya, tanpa memandang latar belakang atau status sosial," tambah Romo Yos.

 

Romo Yos Bintoro juga berharap agar pelayanan kedua pastor ini dapat menjadi berkat bagi dunia. "Semoga menjadi berkat bagi dunia," doa Romo Yos Bintoro.

 

Kisah Cornelius Leo Adrianus dan Edwin Timothy ini menjadi bukti bahwa panggilan Tuhan bisa datang dari latar belakang mana saja. Meskipun berasal dari keluarga kaya yang memiliki warisan bisnis besar, kedua pastor ini memilih untuk mengabdikan hidup mereka untuk melayani umat Tuhan di luar negeri.