Notification

×

Iklan

Iklan

Riset Kelapa Sawit Hasilkan Ratusan Kontrak Kerjasama

Rabu, 03 Juli 2024 | 14:42 WIB Last Updated 2024-07-03T07:42:52Z

AII dan BPDPKS ungkap hasil riset Kelapa Sawit nasional/redaksi/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Riset kelapa sawit membawa pertumbuhan positif di beberapa sektor, khususnya dalam dunia pendidikan. Kegiatan riset merupakan pondasi industri sawit yang dibutuhkan sebagai ujung tombak kemajuan industri berbasis komunitas unggulan strategis Nasional.

 

Direktur Penyaluran Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Zaid Burhan Ibrahim, mengatakan terkait dengan hasil riset yang dihasilkan, selanjutnya akan diteruskan ke dua kementerian. Yakni, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.

 

“Dari penelitian ini kita sudah 346 kontrak kerja sama dan 88 lembaga penelitian dan pengembangan seperti kampus-kampus seribuan orang kerja sama di penelitian kami. Kami juga mendorong anak-anak muda untuk melakukan penelitian, lomba riset tingkat mahasiswa, sudah 383 mahasiswa melakukan penelitian sawit,’’ papar Zaid saat menyampaikan hasil riset kepada awak media di Jakarta, beberapa waktu lalu..

 

Zaid mengatakan, Indonesia adalah produsen terbesar minyak sawit di dunia dengan menyumbangkan 59 persen dari total produksi global atau sekira 45,5 juta ton per tahun. Ia pun mencontohkan, jika ada mobil berbahan solar, dengan menggunakan bahan bakar solar seharga 6.100 per liter, Bandingkan dengan pertalite dan pertamax yang harganya di atas Rp10 ribuan.

 

‘’Kandungan 35 persen yang ada di bahan bakar solar itu sawit, yaitu bahan bakar nabati dicampur dengan solar. Dampaknya apa, yang seharusnya mengimpor solar banyak karena ada program B35 jadi berkurang. Sebanyak 13 juta kiloliter kita lakukan untuk biodiesel dan penghematan bisa dilakukan,’’ ungkapnya

 

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Inventor Indonesia (AII) Prof Didiek Hadjar Goenadi mengatakan, Misi AII, yaitu membantu inventor untuk mengatasi kendala/hambatan dalam  komersialisasi invensinya, memperkuat kemampuan inventor dalam berinvensi, dan membekali inventor dengan kemampuan memasarkan invensinya.

 

‘’Misi ini dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan mulai dari valuasi hingga promosi kepada industri yang potensial dengan core business yang sesuai dengan jenis invensi yang dihasilkan oleh para inventor,’’ tegasnya.

 

Prof. Didiek mengungkap, pada 2024 ini pihaknya mendapatkan amanah untuk melakukan valuasi atas 88 hasil riset GRS 2021-2023. Dari hasil proses seleksi awal terhadap 88 invensi oleh Tim Ahli Internal AII diperoleh 41 invensi yang layak setelah dikurangi dengan hasil riset non-teknologi, duplikasi penomoran, dan hasil riset yang sudah divaluasi dalam periode sebelumnya.

 

Dari total 41 invensi terseleksi tersebut,Tim Ahli Internal AII melakukan proses valuasi lebih lanjut dan menyimpulkan bahwa hanya 24 invensi saja yang layak divaluasi lebih lanjut.

 

‘’Pendalaman terhadap 24 invensi tersebut telah dilakukan dengan melakukan diskusi bersama 24 Inventor untuk memaparkan hasil risetnya kepada Tim Ahli Internal AII (melalui zoom) dan diperoleh 16 invensi yang lolos dengan kesiapan teknologinya, keekonomian yang cukup tinggi dan siap komersialisasi serta TRL >= 7, dimana  8 invensi lainnya, dinyatakan belum siap komersialisasi,’’ sebutnya.

 

Direktur Penyaluran Direktur Penyaluran Dana BPDPKSZaid Burhan Ibrahim menjelaskan, pihaknya harus menyampaikan secara jujur atas semua capaian-capaian dan terima kasih sebesar-besarnya karena seluruh tim membantu proses dari hasil-hasil selama ini.

 

“BPDPKS akan terus dan akan selalu berkomitmen untuk mendukung terkait dengan program-program dari kami. Ini semakin membuktikan bahwa diperbanyak aktivitas-aktivitas ekonomi yang harus dilakukan agar hasil-hasil riset ini dapat dimanfaatkan dari komersialisasi. Tentu kita berharap lebih baik lagi dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kita komitmen dengan kemajuan industri sawit,” imbuhnya.

 

Menutup pembicaraan, Prof. Didiek, mengungkapkan, “AII akan mempertemukan masing-masing inventor dan calon investor potensial yang berminat untuk berdiskusi bersama secara lebih spesifik dan teknis dalam rangka menindaklanjuti kerja sama yang mungkin bisa dijalin antara inventor dengan perusahaan yang berminat dengan teknologi itu.”