Asosiasi Inventor Indonesia (AII) berpartisipasi dalam event gelar teknologi besar di tanah air, Indonesia Research & Innovation (INARI) EXPO 2024. |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Dalam rangka mengisi peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) 2024 yang jatuh pada tanggal 10 Agustus, Asosiasi Inventor Indonesia (AII) berpartisipasi dalam event gelar teknologi besar di tanah air, Indonesia Research & Innovation (INARI) EXPO 2024 di Cibinong, Bogor, tanggal 08-11 Agustus 2024.
Ketua Umum AII, (Prof (Ris) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD IPU INV) mengatakan dalam acara tersebut AII berpartisipasi aktif menggelar pameran invensi hasil riset Grant Riset Sawit (GRS) yang dibiayai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), khususnya yang telah dianggap layak untuk komersialisasi.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Kerjasama AII dengan BPDPKS dalam rangka mempercepat komersialisasi invensi hasil GRS melalui valuasi dan promosi kepada dunia industri.
Valuasi teknologi yang dilakukan oleh AII telah menghasil 16 invensi hasil riset GRS 2021-2023 yang terdiri antara lain: kendaraan bantu panen, Sepatu dengan biogenic silika, membran ramah lingkungan, alat pembantu pemanen, cairan nano radiator, gliserin pitch untuk aspal, superfood minyak sawit merah, alat pengukur air limbah, penyuluh kelapa sawit pintar, antioksidan untuk kanker, pengumpul logam mulia, surfaktan, pengikat logam berat, pengawet buah, pengolah limbah cair, dan beton ringan.
Prof. (Ris) Ir Didiek Hadjar Goenadi mengungkapkan AII terus melakukan promosi invensi invensi tidak terbatas untuk kelapa sawit tetapi juga terkait dengan invensi yang dihasilkan oleh para inventor mandiri, seperi Magic Ring untuk kendaraan bermotor, Torsi Plus untuk hemat BBM, dan lain2.
Hal ini sesuai dengan misi AII sebagai jembatan antara inventor dan investor untuk mengatasi masalah sindrom Lembah Kematian (death-valley syndrome).
Selain itu, AII juga menjalin Kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi untuk memvaluasi hasil-hasil riset yang dihasilkan oleh civitas akademika nya yang memiliki potensi tinggi untuk dikomersialisasikan.
Dari kegiatan dengan BPDPKS tersebut, hingga saat ini sudah diperoleh komitmen Kerjasama komersialisasi dengan 21 perusahaan.
"Dalam rangka semangat HAKTEKNAS 2024, AII terus meningkatkan sosialisasi pentingnya riset untuk menghasilkan teknologi yang dibutuhkan untuk ikut membangkitkan kegiatan ekonomi nasional. Riset-riset seperti ini perlu diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pengguna teknologi, khususnya dari kalangan industri, dan tingkatan kesiapan teknologinya (TKT) minimal harus 7 (tujuh)," ujar Prof (Ris) Ir Didiek Hadjar Goenadi.
AII akan memfasilitasi validasi teknologi yang dihasilkan oleh inventor kepada calon mitra industri yang berminat guna mencapai tingkatan TKT yang dibutuhkan oleh industri (8 dan/atau 9).
Beberapa contohnya adalah emulsifier untuk produk minuman oleh PT Kapal Api Group, invensi produksi kayu lapis dari batang Kelapa Sawit oleh PT Chalcinal Altan Mandiri, produksi vitamin untuk sapi perah oleh PT Mahesi, dan produksi furfural oleh PT Zekindo.
Selain INARI 2024, AII juga partisipasi di ajang SIEXPO yang diselenggarakan oleh Majalah Sawit Indonesia, selain menampilkan invensi tersebut Ketua Umum AII (Prof (Ris) Ir Didiek Hadjar Goenadi MSc PhD IPU INV) menjadi salah satu narasumber menyajikan materi berjudul Hasil Grant Riset Sawit BPDPKS sebagai bagian dari Solusi Peningkatan Produksi Kelapa Sawit Nasional.
Materi ini menampilkan 46 invensi hasil GRS 2015-2023 yang dianggap layak komersialisasi.
Masih dalam semangat HAKTEKNAS 2024, Sekjen AII, Prof. Dr. Ir. Jonbi, mengatakan AII bersama BPDPKS akan menggelar Seminar I Teknologi Hasil Riset GTS 2021-2023 pada tanggal 20 Agustus 2024 di Hotel Aston Simatupang. Dalam acara ini akan ditampilkan 16 invensi tersebut di atas secara lebih detil.
"Dengan menghadirkan undangan dari perwakilan industri diharapkan acara tersebut dapat mempercepat dan memperluas komersialisasi hasil riset yang didanai oleh BPDPKS," ungkap Prof. DR. Ir. Jonbi.