Notification

×

Iklan

Iklan

Kemenkop UKM Dampingi Koperasi Kembangkan Sayap Bisnis Menuju Ekspor

Senin, 14 Oktober 2024 | 18:08 WIB Last Updated 2024-10-14T11:10:46Z

Kemenkop UKM Dampingi Koperasi Kembangkan Sayap Bisnis Menuju Ekspor
Fungsional Analis Kebijakan pada Deputi Bidang Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UKM Nelly (Berkacamata), bersama Tim Kemenkop UKM di gelaran Trade Expo Indonesia/Foto. Noorwan/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Langkah strategis pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM mendorong para pelaku koperasi untuk dapat masuk dalam pasar ekspor dalam rangka melebarkan sayap bisnisnya. Beragam upaya dilakukan salah satunya dengan kolaborasi antar Kementrian seperti salah satunya mengikuti ajang pameran Trade Expo Indonesia, beberapa waktu lalu.

 

Fungsional Analis Kebijakan pada Deputi Bidang Perkoperasian, Kementerian Koperasi dan UKM Nelly, menjelaskan, pihaknya turut berpartisipasi dalam rangka mendorong para anggota koperasi untuk memperkenalkan produk-produknya secara lebih luas.

 

“Ini merupakan event perdana bagi koperasi berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia. Kami memfasilitasi  sebanyak 19 koperasi yang bergerak di sektor riil yaitu komoditas pangan yang terdiri atas sektor industri pengolahan, perkebunan, pertanian, dan perikanan, sementara untuk komoditas non pangan adalah furniture dan kulit,” ungkapnya.

 

Fasilitas ini diberikan menurutnya dalam rangka mendorong para pelaku koperasi memiliki pengalaman ekspor.  “Walaupun sebenarnya beberapa koperasi sudah memiliki pengalaman ekspor, baik secara mandiri maupun under name. Harapan kami dengan mengikutsertakan koperasi dalam event ini, tidak hanya memperkenalkan koperasi yang memiliki berbagai komoditas unggulan daerah tetapi turut memberikan kesempatan bagi koperasi untuk mendapatkan buyer di negara lain,” ungkapnya.

 

Lebih jauh dia juga mengungkapkan, bahwa koperasi yang diusungnya telah memiliki kesempatan dengan  melaksanakan MOU dengan pengusaha dari Dubai, untuk pengiriman Kopi Aceh sebanyak 19.200 kg.

 

“Kita sudah melakukan MOU untuk permintaan kopi dari Koperasi Baburrayyan ke USA dengan nilai transaksi sekitar Rp.2 miliar lebih. Lalu kami ada beberapa permintaan produk juga, yakni pisang kapok dan melon ke Korea, dan yang lain masih kami catat dengan nilai lebih besar,” katanya.

 

Lebih jauh, terkait dengan target quantity ekspor, Nelly menjelaskan, treatment Koperasi dengan usaha lain sangat berbeda. Koperasi masih perlu memastikan dan menjaga kapasitas produksinya terus sustain agar permintaan buyer dapat terpenuhi . Namun demikian, jika telah memenuhi kapasitas yang cukup atau mungkin lebih, mereka kan dipersilahkan untuk bisa menjalankan bisnisnya dengan lebih serius lagi.

 

“Jadi kami fasilitasi tidak hanya untuk mempertemukan buyer. Tetapi menchallenge mereka supaya bisa memiliki buyer baru di negara yang mungkin regulasinya harus mereka pelajari lebih lanjut,” ungkapnya.

 

“Sebagian masih awam. Koperasi sebagian sudah (melakukan) ekspor mandiri, tetapi sisanya masih belum. Jadi kita encourage mereka, kita pertemukan dengan koperasi yang sudah mandiri, supaya koperasi yang mandiri ekspor ini memperkenalkan ke teman-temannya yang lain. Jadi ada semacam benchmark, saling belajar,” lanjut Nelly.

 

Terkait dengan koperasi binaan Kemenkop dan UKM, Nelly menjelaskan Kementerian Koperasi dan UKM memiliki program Koperasi Modern yang didampingi mulai tahun 2021 sampai 2024 sebanyak 500 koperasi.

 

“Tetapi tidak semua koperasi yang terdaftar dalam list 500 koperasi modern ini adalah koperasi sektor riill, kami mendorong beberapa koperasi yang dapat dijadikan sebagai di-benchmark oleh koperasi lain dalam menjalankan bisnisnya. Kami klasifikasikan lagi karena tidak semua koperasi itu sudah siap untuk upscaling,” jelasnya.

 

Lebih jauh untuk koperasi yang sudah siap ekspor, masih kata Nelly, tentunya mereka yang ingin mengembangkan sayap bisnisnya dengan menambah rekan bisnis di negara lain, Kemenkop UKM akan terus mendorong dalam pendampingan.

 

“Menyesuaikan dengan regulasi negara tujuan. Kami akan bantu fasilitasi untuk memenuhi sertifikasinya. Jadi ada koordinasi antar kementerian juga disini,” katanya.

 

“Kami berterima kasih kepada Kementerian Perdagangan karena sudah memandang koperasi sebagai salah satu bisnis yang cukup menjanjikan. Ke depannya kami akan melakukan beberapa review dan bila tahun depan diundang kembali, maka kami akan memberikan yang terbaik, terutama untuk koperasi-koperasi yang memiliki komoditas unggulan dan dicari oleh banyak buyer luar,” pungkasnya.