Notification

×

Iklan

Iklan

Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi

Minggu, 24 November 2024 | 19:12 WIB Last Updated 2024-11-24T12:12:30Z

Koperasi Konsumen Bank Nagari Jadi Role Model Holdingisasi Koperasi
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan pada Rakernas Perhimpunan BMT se-Indonesia, di Sumatera Barat, Kamis (21/11/2024). Foto: Kemenkop/AKUTATNEWS.ID.


AKURATNEWS.ID, PADANG - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB) Bank Nagari yang dinilai sukses mengembangkan skala bisnis koperasi dalam ekosistem holding.

 

Menurut Ferry, keberhasilannya dalam pengembangan bisnis ini, KSUKB Bank Nagari layak menjadi contoh bagi koperasi-koperasi besar di Indonesia khususnya koperasi simpan pinjam (KSP) untuk melakukan spin off (pemekaran usaha) dengan membangun sebuah ekosistem bisnis yang baru dengan pola holding company.

 

Berkat kemampuan mengelola ekosistem yang baik dalam wadah holding ini, KSUKB Bank Nagari kini memiliki aset hingga Rp191,60 miliar.

 

"Di Sumatera Barat ini KSUKB Bank Nagari bisa menjadi role model bahwa koperasi bisa menjadi sangat besar dan bisa membentuk holding. Pada prinsipnya koperasi itu gotong royong dan saling menguatkan sehingga bisa tercipta sebuah ekosistem yang kuat," kata Ferry Juliantono saat melakukan kunjungan kerja ke KSUKB Bank Nagari di Sumatera Barat, Kamis (21/11/2024).

 

Lebih lanjut, Ferry menyatakan bahwa  koperasi terbukti mampu tumbuh besar bahkan menjadi andalan terhadap perekonomian domestik seperti koperasi Fonterra di Selandia Baru, Koperasi Mondragon di Spanyol dan masih banyak koperasi lainnya.

 

Hal ini diyakini dapat diadopsi di Indonesia dengan syarat koperasi harus masuk di dalam rantai pasok industri atau masuk pada sektor-sektor produksi, seperti yang dilakukan oleh KSUKB Bank Nagari.

 

"Kalau kita lihat pengalaman koperasi di seluruh dunia, koperasi itu bisa menjadi konglomerasi karena mereka masuk dalam ekosistem industri. Harusnya koperasi di Indonesia bisa seperti itu," ujar Ferry.

 

Kementerian Koperasi (Kemenkop) dipastikan siap memberikan dukungan terhadap koperasi untuk meningkatkan kapasitas usahanya melalui berbagai pendampingan usaha hingga penambahan modal bagi koperasi melalui Badan Layanan Umum (BLU) Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB-KUMKM).

 

 Kemenkop mendorong koperasi- koperasi di Indonesia dapat memanfaatkan momentum untuk terlibat langsung dalam rantai pasok pada program makan bergizi gratis (MBG) yang akan mulai digulirkan tahun depan.

 

"Pak Prabowo (Presiden RI) punya program MBG yang tujuannya antara lain untuk menggerakkan ekonomi rakyat. Ini kesempatan kita untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh koperasi agar bisa menjadi penyedia bahan baku hingga menjadi bagian dari dapur bersama," kata  Ferry.

 

Direktur Utama Bank Nagari Gusti Chandra menyampaikan  terima kasih atas dukungan Kemenkop yang terus mendampingi KSUKB Bank Nagari sehingga mampu menunjukkan peningkatan kinerja yang optimal. Saat ini koperasi karyawan dan pensiunan pegawai Bank Nagari terbukti mampu memberikan kontribusi yang positif bagi anggota dan masyarakat sekitar.

 

"Kita bangga karena koperasi ini sudah punya minimarket sendiri dan beberapa unit bisnis lain di luar simpan pinjam, mulai dari bisnis rental kendaraan, pengadaan alat tulis kantor dan lainnya," kata Gusti Chandra.

 

Sementara itu, Ketua KSUKB Bank Nagari Sumardi menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan bisnis koperasi dengan menambah beberapa cabang produksi hingga tingkat kecamatan terutama untuk bisnis ritel minimarket.

 

"Di dalam RAT di tahun 2020, sisa hasil usaha (SHU) yang dapat kami berikan ke anggota mencapai Rp5,56 miliar. Kami optimis di akhir tahun 2024 ini SHU yang bisa kita bagikan di dalam RAT bisa mencapai Rp10,2 miliar," kata Sumardi.

 

Menanggapi capaian ini, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menyatakan bahwa ada peran LPDB dalam pengembangan koperasi di KSUKB Bank Nagari. Sebagai mitra yang patuh terhadap regulasi dan ketentuan, KSUKB dinilai memiliki prospek bisnis yang menjanjikan sehingga dukungan pembiayaan terhadap koperasi ini berpotensi bisa terus ditingkatkan.

 

"Ini sebagai prototipe untuk program holding (koperasi). Kami dari LPDB dan bersama Kementerian Koperasi siap untuk terus membantu demi pertumbuhan koperasi," pungkas Supomo.