Para pengurus dan anggota PWI Kabupaten Sidoarjo saat melakukan studi banding di Pemkab Badung, Bali. |
Kegiatan yang didukung sepenuhnya oleh Pemkab Sidoarjo selama dua hari, 22 - 23 November 2024 itu, diikuti puluhan wartawan dari berbagai media (cetak, elektronik dan online) yang tergabung PWI Sidoarjo.
Setibanya di kawasan Pusat Pemkab Badung, rombongan PWI Sidoarjo disambut Kabid Pengelolaan Informasi Publik (PIK) Dinas Kominfo, I Made Adi Parwata dan sejumlah jajarannya di Gedung Badung Command Center.
Kemudian, rombongan yang dipimpin Ketua PWI Sidoarjo, Mustain itu diarahkan masuk ke ruangan khusus yang menyerupai studio mini.
Di dalam ruangan, mereka mendapatkan paparan materi soal histori, pemerintahan, layanan publik dan destinasi wisata hingga segala hal yang ditangani Bidang PIK melalui tayangan videotron.
Dari materi yang dipaparkan Kabid PIK, I Made Adi Parwata, ada satu hal terbilang menarik dan mengejutkan. Yakni, besaran dana APBD yang dialokasikan untuk media nilainya jauh lebih besar, dibanding jumlah wartawan yang terdata di Pemkab Badung.
"Di sini, terdata 37 wartawan online, tiga cetak dan satu televisi. Lalu, untuk kebutuhan publikasi, kita anggarkan Rp 7 milyar pertahun dari total APBD Badung sebesar 12 trilyun," terangnya.
Mendengar penjelasan tersebut, seketika wajah para pengurus dan anggota PWI Sidoarjo mendadak berubah. Mereka kaget dan tercengang.
Sebelumnya, Ketua PWI Sidoarjo, Mustain telah mengungkapkan alasan pihaknya memilih Pemkab Badung sebagai sasaran studi banding.
"Studi banding ini, intinya yang terpenting, kami ingin mengetahui langkah dan wujud jalinan kerja sama antara pihak Pemkab Badung dengan wartawan setempat," tuturnya. (Way)