Notification

×

Iklan

Iklan

BCF Bersama PPTI Jakarta Dorong Mahasiswa Terlibat dalam Edukasi Pencegahan TBC

Rabu, 29 Januari 2025 | 15:13 WIB Last Updated 2025-01-29T08:13:37Z

BCF Bersama PPTI Jakarta Dorong Mahasiswa Terlibat dalam Edukasi Pencegahan TBC
Kegiatan edukasi penderita TBC di Jakarta Pusat oleh BCF dan PPTI/Foto. Istimewa/akuratnews.id


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular dengan angka kematian lebih banyak dari Covid-19. Indonesia saat ini menduduki peringkat kedua di dunia setelah India, dengan estimasi kasus sebanyak 1.060.000 kasus. Sebagai kota padat penduduk, Jakarta menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kasus TBC cukup tinggi. Di tahun 2024, tercatat ada temuan 30 ribu temuan kasus TBC di Jakarta. 


Dari temuan 30 ribu kasus TBC di Jakarta, salah satu wilayah yang memiliki angka temuan TBC tertinggi yaitu di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut data temuan dari Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI), Kecamatan Tanah Abang memiliki 110 kasus TBC periode September - November 2024. Angka ini menjadikan Kecamatan Tanah Abang sebagai kecamatan dengan kasus TBC tertinggi setelah Kecamatan Kemayoran. Ironisnya, anak-anak dan lansia merupakan kalangan rentan terpapar TBC. Menurut PPTI, di Jakarta Pusat terdapat lebih dari 30 persen lansia yang terdiagnosa TBC.  


Sama dengan para penderita TBC lainnya, lansia yang terpapar TBC harus mengkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) selama 6 hingga 9 bulan. Proses menuju kesembuhan ini tentunya harus diiringi dengan dukungan keluarga sebagai caregiver untuk para lansia yang mengidap TBC. Mengingat pentingnya dukungan berbagai pihak untuk kesembuhan para penderita TBC terutama dari kalangan lansia, pada 8 Januari 2025 PPTI Jakarta Pusat mengadakan kunjungan ke Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Pusat untuk menemui warga RW 15 Kelurahan Kebon Melati. 


Kegiatan yang dihadiri oleh 26 lansia, 10 keluarga pasien, serta para kader ditujukan untuk memberikan motivasi dan edukasi untuk para pasien TBC lansia serta keluarganya yang menjadi caregiver. 


Selain mengadakan senam lansia, acara juga diisi oleh pembekalan materi oleh salah satu TB Ranger atau peserta magang Campus Leaders Program batch 9 Bakrie Center Foundation penempatan PPTI Jakarta, Satya Aras. Materi yang disampaikan antara lain tentang aturan minum OAT bagi lansia, penjelasan efek samping obat, bagaimana menangani efek samping obat, serta motivasi untuk mencegah putus pengobatan agar pasien menjalani pengobatan hingga sembuh. Dijelaskan pula tahap-tahap pencegahan TBC terutama bagi keluarga pasien yang merupakan kontak erat. 


BCF Bersama PPTI Jakarta Dorong Mahasiswa Terlibat dalam Edukasi Pencegahan TBC


“Warganya sangat ramah dan kader sangat membantu saya dalam terselenggaranya acara ini. semoga materi yang kami berikan dapat membantu keluarga dalam memahami penyakit TBC dan lebih siap dalam merawat lansia, ” tutur Satya.


Salah satu caregiver yang hadir dalam kegiatan edukasi, Sri Wahyuni, merasa sangat terbantu untuk mengetahui bagaimana cara mendampingi lansia dengan TBC.  


“Materinya sangat jelas dan membantu saya paham lebih tentang bagaimana merawat orang tua yang kena TBC. Saya jadi tahu betapa pentingnya dukungan dari keluarga, baik secara emosional maupun fisik. Saya sangat berharap acara ini akan diadakan terus bukan hanya di wilayah kami, tetapi di wilayah lainnya agar lebih banyak yang mengetahui mengenai TBC dan perawatan pada lansia,” jelas Wahyuni.


Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi keterlibatan pemuda dalam Campus Leaders Program batch 9 sebagai TB Rangers, untuk membantu edukasi pencegahan & penanggulangan TBC.  


Laporan, Satya Aras Ardiansyah (Mahasiswa kesejahteraan sosial, Universitas Binawan) dan Mari Esterilita, STr.Sos.Sp.P.S.A ( Kesejahteraan Sosial, Universitas Binawan)