Notification

×

Iklan

Iklan

Dinamika Politik dan Demokrasi di Era Prabowo

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:01 WIB Last Updated 2025-02-21T12:01:14Z

Dinamika Politik dan Demokrasi di Era Prabowo


AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Hendri Satrio dalam pemaparannya mengulas dinamika politik nasional, termasuk wacana koalisi permanen yang di gagas oleh Presiden Prabowo. Hal ini disampaikannya di Forum Diskusi Kamisan #3 yang mengusung tema "Indonesia di Era Prabowo: Menghadapi Tantangan Politik, Ekonomi, dan Sosial di Tengah Dinamika Global", Kamis (21/2).


"Hubungan harmonis antara presiden terpilih dan petahana ini menciptakan sejarah baru di Indonesia," ujarnya. 


Namun, lebih jauh dia menjelaskan, hal tersebut juga menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana demokrasi akan berjalan ke depan, mengingat belum ada presiden dalam sejarah Indonesia di mana dua presiden dari kubu yang berbeda berkolaborasi secara erat. 


Hendri juga menyoroti kritik terhadap sistem partai politik di Indonesia. Dia mengutip pernyataan Presiden Jokowi dalam wawancaranya dengan Najwa Shihab, yang menyatakan keinginannya membentuk partai super terbuka. 


"Ini merupakan bentuk kritik terhadap sistem kepartaian yang ada saat ini, di mana partai hanya mampu mengontrol kebijakan hingga tingkat kabupaten/kota," katanya.


Selain itu, Hendri juga menyoroti kritik terhadap Prabowo yang dianggap terlalu sulit untuk dikritik, terutama dalam pidato-pidato politiknya. Dia menilai bahwa gaya komunikasi Prabowo perlu diperbaiki agar lebih terbuka terhadap masukan publik dan tidak terkesan otoriter. Menurutnya, demokrasi tetap berjalan baik selama masyarakat masih diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat dan kritik terhadap pemerintah. 


Terkait kebijakan ekonomi, Hendri mengutip laporan dari harian Kompas yang menyebutkan bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat, tetapi kesejahteraan masyarakat tidak merata. 


"Laporan tersebut menunjukkan bahwa hanya segelintir orang kaya yang semakin berkuasa atas sumber daya ekonomi, sementara masyarakat kelas bawah justru gagal naik kelas dan kelas menengah mengalami penurunan ekonomi," ungkapnya.