![]() |
Pimpinan Asosiasi Investor Internasional Yaser Ismaeil Nousser, saat memberikan keterangan kepada pelaku Travel Haji dan Umrah/Foto. Noorwan/akuratnews.id |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Ibadah haji menjadi impian bagi kaum muslimin khususnya di tanah air. Jangka waktu haji reguler dan ONH plus yang cukup panjang, haji furoda dan mujamalah menjadi satu pilihan bagi mereka yang ingin beribadah haji dengan cepat tanpa daftar tunggu.
Pimpinan Asosiasi Investor Internasional, Yaser Ismaeil Nousser, mengatakan pihaknya akan bertanggung jawab dalam keamanan dan kenyamanan ibadah haji para jemaah haji Furoda dan mujamalah yang telah bekerja sama.
"Kami bekerjasama dengan kantor-kantor di sana (Arab Saudi) dengan perjanjian secara B to B dan B to C. Selain hotel, transportasi, dan makanan, kami juga bertanggung jawab atas visa-nya," ungkap Yaser dalam satu kesempatan.
Lebih jauh dia mengungkapkan, kali ini pihaknya bekerjasama dengan PT Ezra Wisata selalu perusahaan dalam negeri yang mengelola perjalan wisata religius khususnya ibadah haji dan umrah. Yang mana, Ezra Wisata bertanggung jawab dalam pengumpulan jamaah.
"PT Ezra Wisata bertanggung jawab dalam pengumpulan jamaah haji furoda dan mujamalah. Insya Allah berkah dan lancar," ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan PT Ezra Wisata Hisam Sulaiman menjelaskan, untuk ibadah haji di tahun 2025 pihaknya menawarkan visa furoda, yang merupakan visa tambahan sehingga minat jamaah Indonesia dapat meningkat.
"Itu bisa kita fasilitasi dengan penggunaan visa furoda. Jadi, visa furoda ini adalah visa haji resmi dari pemerintah Saudi yang diberikan oleh keluarga kerajaan kepada rakyat Indonesia agar bisa ikut jamaah haji," ungkap Hisam.
Namun demikian, dia mengakui bagaimana visa yang diberikan oleh pihak kerjaan tersebut masih sangat minim jika dibandingkan calon jamaah yang sangat tinggi antusiasnya di tanah air.
"Permasalahannya adalah, tambahannya ini sedikit sekali. Untuk tahun 2025, tambahan ini cuma ribuan, untuk kuota haji furoda. Jadi sekitar lima ribu sampai enam ribu visa haji," ungkapnya.
Hisam menyampaikan harapannya, visa non haji yang selama ini dipergunakan oleh para jemaah yang digunakan untuk ibadah haji untuk dikurangi, karena visa ini bukan visa legal untuk ibadah haji.
"Harapan saya, penggunaan visa non haji itu semakin berkurang. Karena, itu akan membuat jamaah haji tidak tenang, dikejar-kejar oleh pihak imigrasi. Jadi saya berharap bisa menggunakan visa haji semuanya," pungkas Hisam.