![]() |
Gelaran diskusi yang digagas PPM Manajemen membahas peluang dan tantangan dalam relasi yang transparan antara pemerintah dan bisnis/Foto. Noorwan/akuratnews.id |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA – Peluang dan tantangan dalam hubungan bisnis dengan dunia pemerintahan menjadi hal penting yang perlu dipahami. Pemerintah sebagai administrator negara memiliki fungsi melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh legislatif. Untuk itu, bisnis dan pemerintah tak bisa dilepaskan dalam iklim usaha dimanapun.
Mendorong relasi transparansi antara pemerintah dan bisnis, para anggota Kelompok Kerja Etika Bisnis dan Tata Kelola (Business Ethics and Governance Working Group - BEGWG) UN Global Compact Network Indonesia (IGCN) berkumpul pada 28 Februari 2025 di PPM Manajemen membahas peluang dan tantangan serta berbagi praktik baik dalam implementasi hubungan bisnis dan pemerintah yang transparan.
Pertemuan yang bertajuk “Working with Government Officials” ini merupakan sesi ketiga, BEGWG diselenggarakan bersama oleh PPM Manajemen, PT Medco Energi Internasional Tbk, dan IGCN.
Diskusi ini menghadirkan perwakilan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang membahas secara mendalam upaya-upaya pencegahan korupsi serta langkah-langkah strategis membangun hubungan yang transparan dan profesional antara pemerintah dan sektor bisnis.
Tidak hanya itu, para peserta juga berbagi pengalaman praktik baik mengelola relasi dengan pemerintah. Hal ini sejalan dengan tujuan diskusi untuk menggali lebih dalam bagaimana kolaborasi yang beretika dapat dikelola dengan baik, memberikan manfaat bagi bisnis dan pemerintah, serta menumbuhkan kepercayaan yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari BEGWG, PPM Manajemen memiliki peran strategis dalam mendorong praktik bisnis yang beretika dan transparan, khususnya dalam membangun relasi yang konstruktif antara bisnis dan pemerintah.
Tjahjono Soerjodibroto, Ketua Umum Pengurus Yayasan PPM, dalam pembukaannya menyoroti pentingnya dunia usaha untuk lebih memahami dan mengadopsi praktik bisnis yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
"Diskusi ini merupakan langkah penting untuk semakin memperkuat komitmen dalam membangun ekosistem bisnis yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing. Kami percaya bahwa melalui inisiatif ini, kita dapat bersama-sama membangun lingkungan bisnis yang lebih bertanggung jawab dan berintegritas," ungkapnya.
Josephine Satyono, Direktur Eksekutif IGCN, menyambung pembukaan tersebut dengan menekankan pentingnya tata kelola yang beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
"Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, interaksi antara sektor swasta dan pemerintah tidak dapat dihindari, mulai dari pengelolaan kontrak, perizinan, hingga kepatuhan terhadap regulasi," ujar Josephine.
"Perusahaan yang menjunjung tinggi integritas dalam interaksi tersebut akan lebih dipercaya oleh pemangku kepentingan, memiliki manajemen risiko yang lebih baik, dan mencapai keberlanjutan jangka panjang," lanjutnya.
Lebih lanjut, sesi ini menghadirkan presentasi oleh para ahli dan praktisi. Dian Rachmawati, Kepala Satuan Tugas Kampanye Direktorat Sosialisasi dan Kampanye KPK, memaparkan potensi korupsi korporasi, dampaknya bagi bisnis, dan langkah-langkah antisipasinya. Dian juga menjelaskan berbagai peraturan dan prosedur yang berlaku sekaligus menerangkan peran KPK dalam mengawasi interaksi bisnis dengan pemerintah.
Sementara Ronny Siahaan, Head of Corporate Audit & Compliance MedcoEnergi, berbagi wawasan dari pengalaman di sektor energi dalam mengelola interaksi dengan pemerintah beserta tantangan-tantangan yang menyertainya. Presentasinya menyoroti aspek-aspek penting dalam kemitraan bisnis dan pemerintah beserta langkah-langkah dalam menghadapi tantangan tersebut.
"Sektor energi memiliki tantangan kepatuhan dalam interaksi dan hubungan dengan Pemerintah. Dari pengalaman kami, penerapan protokol perusahaan yang transparan dan akuntabel dengan menerapkan standar etika tinggi, membantu kelancaran operasional bisnis sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi," jelasnya.
Sebagai penutup rangkaian presentasi, Aditayani Indra Kukila, Direktur PT Binaman Utama-PPM Manajemen, memaparkan kerangka untuk membangun praktik etika bisnis yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, Aditayani juga menekankan peran penting dari pemangku kepentingan di luar sektor bisnis, termasuk di dalamnya akademisi dan organisasi masyarakat sipil, dalam mengawal jalannya hubungan yang etis dan transparan antara sektor bisnis dan pemerintah.
Hal ini menunjukkan bahwa PPM Manajemen telah dan akan terus berkontribusi melalui kepakarannya untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas tata kelola bisnis.
Secara garis besar, sesi ketiga BEGWG ini mengidentifikasi beberapa bidang yang perlu diperhatikan untuk memperkuat tata kelola, transparansi, dan integritas bisnis. Selain itu, para peserta juga berbagi perspektif mengenai penyusunan protokol yang transparan dalam interaksi antara bisnis dengan pemerintah.
Lebih lanjut, pengalaman PPM Manajemen dalam melakukan asesmen pegawai KPK juga menjadi contoh nyata usaha penerapan membangun budaya organisasi yang transparan dan akuntabel.
Sesi ini menandai langkah lebih lanjut dalam upaya membangun ekosistem bisnis yang lebih transparan di Indonesia. Anggota BEGWG menyatakan komitmennya untuk terus berbagi praktik terbaik serta mengembangkan solusi-solusi yang bisa mendorong implementasi etika bisnis.
Kelompok kerja ini selanjutnya akan mendalami berbagai praktik dan solusi tersebut dalam sesi mendatang dengan fokus pada penguatan sistem integritas di berbagai aspek bisnis.
Didirikan tahun 1967, PPM Manajemen telah menjadi mitra bagi pelbagai organisasi baik organisasi pemerintah, BUMN, swasta, maupun organisasi nirlaba dalam berbagi pengalaman di bidang pembelajaran teori dan praktik manajemen.
Tidak hanya itu, PPM Manajemen juga telah menjadi mitra bagi para manajer dan calon manajer dalam upayanya mengembangkan keahlian atau kemampuannya di bidang ilmu manajemen.
PPM Manajemen terus berupaya tanpa henti untuk menjadi pelopor di bidang manajemen melalui berbagai riset dan penelitian yang bisa digunakan sebagai best practices bagi mitra PPM Manajemen. Hal ini sejalan dengan visi dan misi PPM Manajemen untuk terus memberikan dan menyediakan layanan berkualitas tinggi bagi mitranya.
Saat ini kualitas layanan yang terjamin dan terpercaya dari PPM Manajemen sebagai solusi manajemen terintegrasi tersedia melalui, Program Pengembangan Eksekutif (Executive Development Program), Program Pelatihan Sertifikasi, Pembelajaran Inggriya (In-House Learning), Riset dan Konsultansi, Asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen.