![]() |
Gelaran Diskusi Populasi Imunisasi Dewasa/Foto. Ist/akuratnews.id |
AKURATNEWS.ID, JAKARTA - Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2025, webinar bertajuk “Imunisasi Pada Populasi Dewasa” telah sukses diselenggarakan pada 25 April 2025 melalui Zoom Cloud Meetings dan Live Youtube.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye global Pekan Imunisasi Dunia, yang tahun ini mengusung tema "Immunization for All is Humanly Possible", dalam rangka memperingati 50 tahun program Expanded Program Immunization (EPI).
Di Indonesia, tema nasional yang diangkat adalah "Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas", menegaskan pentingnya imunisasi sebagai fondasi bagi kesehatan anak-anak dalam menyongsong masa depan yang lebih sehat dan produktif. Webinar ini diselenggarakan oleh PP IAKMI dengan dukungan dari Pfizer sebagai sponsor utama.
Dalam sesi pertama, dr. Fariz Nurwidya, Ph.D, Sp.P, FAPSR, Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru, dr. Fariz Nurwidya, Ph.D, Sp.P, FAPSR, Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Paru, memaparkan vaksinasi untuk orang dewasa dan lansia sebagai upaya pencegahan penyakit pernapasan, khususnya pneumonia, COVID-19, dan RSV.
“Lansia perlu perlindungan khusus terhadap penyakit pernapasan, mengingat menurunnya respons imun seiring bertambahnya usia. “Membangun kepercayaan masyarakat terhadap keamanan vaksin adalah kunci. Strategi penguatan layanan primer sangat diperlukan untuk meningkatkan cakupan vaksinasi pada kelompok dewasa dan lansia,” ujar dr. Fariz.
Sementara itu, di sesi kedua, Ketua Bidang Kesehatan DPP AMPHURI Dr. dr. H. Endy M Astiwara, MA, FIIS, menyampaikan tentang cara menjaga kekhusyuan ibadah haji dan umrah dengan imunisasi. Ia memberikan tips persiapan sebelum berangkat haji atau umrah, yaitu memeriksakan kondisi kesehatan, imunisasi pneumonia dan RSV untuk kelompok dewasa, mempersiapkan obat yang dibutuhkan, dan memastikan kelengkapan dokumen.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati. Vaksinasi pneumonia dan RSV adalah bekal penting agar ibadah berjalan lancar dan kesehatan tetap terjaga, dan mengurangi risiko infeksi pernapasan yang dapat menyebabkan perlunya rawat inap,” jelas Dr. Endy.
Ketua Bidang Kajian Ilmiah dan Kebijakan Kesehatan Masyarakat IAKMI Kamaluddin Latief, SKM., M.Epid., Ph.D, FISQua, di sesi ketiga membahas imunisasi dan kesehatan masyarakat dan peran penting imunisasi dalam menjaga kesehatan masyarakat, dan mengingatkan bahwa musim Haji dan Umrah merupakan momen rawan penularan penyakit pernapasan, seperti pneumonia, COVID-19, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
“Pencegahan melalui vaksinasi dan penguatan surveilans harus menjadi perhatian utama dalam menjaga kesehatan jemaah,” tegasnya
Interaksi dalam webinar berlangsung secara dinamis, ditandai dengan antusiasme peserta yang aktif mengajukan pertanyaan seputar efektivitas vaksinasi, strategi edukasi masyarakat, hingga kebijakan untuk meningkatkan cakupan imunisasi. Para narasumber menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas serta peran aktif berbagai pemangku kepentingan dalam memperkuat keberlanjutan program imunisasi nasional.
Webinar ini berhasil dihadiri partisipasi sekitar 180 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk tenaga kesehatan, akademisi, hingga masyarakat umum. Tingginya animo peserta mencerminkan kesadaran yang semakin kuat terhadap pentingnya perlindungan kesehatan ibu dan anak melalui imunisasi yang tepat dan menyeluruh.
Keberhasilan program imunisasi dapat dicapai dengan melakukan sinergi lintas sektor yang melibatkan keluarga, komunitas, tokoh masyarakat dan agama, organisasi profesi, media, serta dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah. Kolaborasi yang solid ini menjadi kunci untuk memperluas cakupan imunisasi dan menjamin kesehatan generasi masa depan.
Webinar Pekan Imunisasi Dunia – Webseries 2 telah memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya imunisasi pada populasi dewasa serta pentingnya imunisasi saat ibadah Haji dan Umrah. Dengan dukungan lintas sektor dan komitmen berbagai pihak, imunisasi diharapkan semakin diperkuat sebagai upaya pencegahan penyakit dan perlindungan kesehatan masyarakat.